REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti mengatakan niatnya bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi untuk mendengar penjelasan langsung terkait pembekuan PSSI.
"Kami sudah melihat surat pembekuan tersebut mulai dari Surat Peringatan atau SP-1, SP-2, dan SP-3 tetapi yang jelas kami ingin mendapatkan penjelasan secara langsung dari Menpora kejadian kronologis dari Surat Peringatan tersebut," kata La Nyalla di kantor Kemenpora, Senin (20/4).
Selain itu, pihaknya juga ingin mendengarkan penjelasan terkait pembentukan tim transisi yang dilakukan Kemenpora. "Kami belum tahu tentang tim transisi tersebut tetapi yang pasti dengan niatan baik, kami ingin mendapat penjelasan dari Pak Menteri kemudian kami juga menginginkan saran dari beliau," katanya.
Perwakilan PSSI hasil KLB 2015 di Surabaya yang terdiri dari Ketua Umum La Nyalla Mattalitti beserta dua anggota Komite Eksekutif, Djamal Aziz dan Tony Aprilani gagal bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat menyambangi kantor Kemenpora.
"Memang niatan kami akan berbincang dengan Menpora tetapi di tengah jalan, kami mendapatkan SMS katanya beliau berada di Palembang untuk pembukaan Piala Presiden. Untuk itu, karena niat kami ingin beremu Menpora akhirnya kita tetap ke sini," kata La Nyalla Mattalitti.
Setelah melakukan pertemuan dengan awak media, perwakilan akhirnya PSSI memutuskan untuk menyambangi kantor KONI Pusat yang tidak jauh dari Kemenpora. Beberapa jam yang lalu, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan tidak ada jadwal pertemuan antara Menpora dengan perwakilan PSSI yang rencananya akan bertemu hari ini di kantor Kemenpora.
"Malah kami mengetahuinya dari media kalau Menpora akan bertemu dengan pihak PSSI hari ini tetapi sampai saat ini Pak Menteri tidak ada agenda bertemu dengan mereka," kata Gatot di kantor Kemenpora, Senin.
Menurut Gatot, pihaknya selalu terbuka apabila pihak PSSI akan bertemu dengan Menpora. "Pintu selalu terbuka, namun, kami juga mempunyai kesibukan masing-masing dan sampai saat ini memang tidak agenda seperti yang disebutkan media," katanya.