REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Asisten pelatih Arema Cronus Joko Susilo mengakui mental pemain tim berjuluk Singo Edan itu masih drop dan belum stabil. Akibat munculnya ketidakpastian nasib persepakbolaan di Tanah Air.
"Lusa (Sabtu 25/4) Arema dijadwalkan main di kandang. Namun hal itu bukan lagi menjadi sebuah keuntungan bagi tim karena adanya tekanan ketidakpastian setelah dibekukannya PSSI dan adanya dualisme kepengurusan Arema. Kondisi ini yang menjadi ganjalan," kata Joko Susilo di Malang, Kamis (23/4).
Namun demikian, ia menegaskan tidak ada alasan bagi Arema untuk tidak memenangkan pertandingan dan meraih poin sempurna. Ia mengakui untuk bertanding, pemain selalu siap dan harus memenangkan laga di kandang.
"Harapan kami masalah yang mendera persepakbolaan di Tanah Air ini segera tuntas dan kompetisi bisa kembali bergulir dengan aman, lancar dan nyaman," ujar Joko.
Sementara itu tim calon lawan Arema, Persipasi Bandung Raya (PBR) Bekasi, tiba di Malang, Kamis (23/4) sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung menggelar sesi latihan di Stadion Gajayana. Latihan dipimpin langsung pelatih kepala, Dejan Antonic.
Dejan Antonic memboyong 19 orang pemainnya untuk menghadapi Arema, Sabtu (25/4) di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dari 19 pemain itu di antaranya adalah Samsir Alam, Yongki Ariwibowo, Kim Kurniawan dan Gaston Castanho.
Dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2015 di Stadion Kanjuruhan Sabtu nanti, baik PBR maupun tuan rumah Arema, sama-sama membidik tiga poin.
Akan tetapi belum diketahui apakah pertandingan ini akan tetap digelar. Sebab Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan izin sepak bola harus menunggu persetujuan dari Mabes Polri.