REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mattalitti tidak menghiraukan adanya Tim Transisi yang telah dibentuk oleh Menteri Pemuda dan Olahraga guna menangani kompetisi Liga Indonesia 2015 untuk sementara.
"Sama sekali tidak ada gunanya kami mengomentari tim transisi itu.?PSSI akan terus berjalan 'istiqomah' dan saya sebagai pemimpin siap menjalankan semua program yang kami buat," kata La Nyalla seperti dilansir dari tim media PSSI di Jakarta, Sabtu (9/5).
La Nyalla bersikukuh untuk menjalankan pekerjaannya seperti biasa, tanpa memusingkan keberadaan Tim Transisi yang dibentuk untuk mengambil alih kewenangan PSSI dalam menjalankan kompetisi ISL 2015.
Ketua umum hasil kongres di Surabaya pada 18 April tersebut mempertanyakan anggota dan klub yang akan berada di bawah kepengurusan PSSI baru yang diinginkan oleh Kemenpora selama Tim Transisi mengambil alih sementara kewenangannya.
"Kalau nanti Tim Transisi bentuk PSSI baru, ya nanti itu anggotanya siapa saja? Terus peserta atau klub yang ikut kompetisi mereka juga darimana? Ini kan aneh," ujar La Nyalla.
Selain itu, La Nyalla juga merasa yakin bahwa klub-klub peserta ISL tidak akan yang bersedia berkompetisi di bawah penanganan Tim Transisi. "Saya yakin, Liga dan klub-klub anggota PSSI tidak akan mau berkompetisi di bawah tim yang dibentuk oleh Menpora. Dan seperti yang sudah diketahui, klub-klub sudah sangat tegas tidak ingin berkompetisi di bawah Tim Transisi,?" ucap La Nyalla.
Menpora Imam Nahrawi secara resmi telah merilis 18 nama Tim Transisi yang terdiri dari berbagai kalangan profesi pada Jumat (8/5). Tim Transisi yang diketuai oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudiatmo tersebut beranggotakan Lodewijk F Paulus, Ridwan Kamil, Edy Rumpoko, Ricky Yacobi, Bibid Samad Rianto, Darmin Nasution, Cheppy T Wartono, Tommy Kurniawan, Iwan Lukminto, Francis Wanandi, Saut H Sirait, Andre Darwis, Farid Husaini, Zuhairi Misrawi, Diaz Faizal Malik Hendropriyono, dan Velix W Wanggai.