REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten Pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto, mengatakan saat ini timnya belum mengambil sikap apapun menyusul kisruh antara PSSI dan Kemenpora. Bahkan setelah Kemenpora mengumumkan tim transisi. Persela, kata Didik, masih menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digalang oleh PT Liga di Bandung, Selasa (12/5). Sebab dalam momentum tersebut, juga bakal membahas nasib liga kedepannya.
“Jadi itu managemen pun tunggu dulu sampai RUPS nya selesai, baru setelah itu managemen, staf dan pemain semuanya akan berkumpul dan ambil sikap bersama. Tapi sampai saat ini kami belum tahu, karena itu kan dari management. Tim belum mengambil keputusan. Iya walaupun sebagian klub sudah ada yang setuju kesana kesini tapi kami belum,” kata Didik saat dihubungi Republika, Senin (11/5) siang.
Didik sangat berharap kompetisi bisa bergulir kembali. Ia tak terlalu memikirkan siapa yang nantinya akan mengurusi liga, yang terpenting kata Didik pemainnya dapat kembali bersaing di level tertinggi sepakbola Indonesia. Skuat Laskar Joko Tingkir memang tengah meliburkan pemainnya sejak awal bulan ini.
“Mereka (Pemain) mau datang, mau latihan, saya bilang jangan, kita tunggu dulu sampai keputusan RUPS itu selesai. Untuk langkah nanti itu biar Managemen yang tentunkan, yang kami tahu kan cuman main, Tapi kalau kompetisi tidak bergulir juga, ya kami adakan kompetisi sediri, liga tarkam mungkin,” tambah Didik.
Sementara itu terkait tim transisi yang dibentuk Kemenpora, Didik enggan berbicara banyak. Namun, kata dia Kemenpora harus menjelaskan secara detail tugas dan fungsi tim transisi. Serta menjamin adanya pengakuan dari FIFA.
“Pertanyaanntya, tim transisi itu fungsinya apa bagaimana tugasnya itu harus jelas dulu, kemudian nanti di akui oleh FIFA apa tidak itu juga jadi pertanyaan penting. Kami percuma kan main tapi tidak bisa ikut champion, kan itu juga tujuannya main supaya bisa main diluar,” tuturnya.