Selasa 02 Jun 2015 23:39 WIB

Jerome Valcke Terseret Skandal Korupsi FIFA

Rep: C33/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Jerome Valcke
Foto: Reuters/Rodolfo Buhrer
Jerome Valcke

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH - Penyidik investigasi Amerika Serikat menduga ada keterlibatan petinggi FIFA sekaligus tangan kanan Presiden Sepp Blatter dalam skandal korupsi dengan nilai transaksi mencapai 10 juta USD (Rp 132 miliar).

Seperti dilansir the Guardian dari laporan the New York Times, Jerome Valcke yang menjabat sekertaris jenderal FIFA dianggap sebagai petinggi FIFA tersebut. Pada tahun 2008, Valcke diduga mentransfer uang dari FIFA sebesar 10 juta dolar AS dari untuk akun bank atas nama Jack Warner.

Saat itu, Warner menjabat sebagai Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara dan Tengah (CONCACAF). Dana yang diduga haram itu dibagi-bagi melalui tiga transaksi dalam kurun waktu Januari dan Maret 2008.

Kocek itu diduga digunakan untuk memudahkan langkah Afrika Selatan agar bisa terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010. Tetapi, FIFA menampik dugaan itu setelah Warner bersama sejumlah pengurus FIFA ditangkap kepolisian Swiss di Zurich, beberapa waktu lalu.

Kepada The New York Times, Valcke sempat mengirimkan surel yang berisi ketidakterlibatannya dalam kasus mega korupsi di tubuh FIFA. Bahkan dia mengatakan tidak punya kewenangan untuk melakukan transfer tersebut.

Juru bicara FIFA, Delia Fischer mendukung sikap Valcke. Dia mengatakan pembayaran itu dianggap sesuai dengan regulasi organisasi FIFA (FOR). Dana itu disebutkan sebagai transfer resmi guna memajukan sepakbola di Karibia dan  Amerika Tengah.

Perlu diketahui, dalam aturan FOR turut dijelaskan bahwa sekjen bertanggung jawab atas pengelolaan rekening FIFA. Seperti tercantum dalam pasal 9.3.h, sekjen bertanggungjawab atas pengelolaan akun FIFA. Atas dasar itu, tim penyidik sedang meninjau keterlibatan Valcke dalam kasus ini.

Apalagi ia batal menghadiri pembukaan Piala Dunia Wanita di Kanada pada 6 Juni mendatang. Pembatalan yang terkesan tidak terduga itu menguatkan sinyal kalau ia memang terlibat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement