Jumat 05 Jun 2015 22:45 WIB

PSSI Ingin Undang FIFA dan AFC Bertemu Jokowi

Logo FIFA
Foto: AP
Logo FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI berencana mengundang FIFA dan AFC untuk bertemu Presiden Jokowi. Pertemuan itu nantinya untuk membahas sanksi FIFA kepada PSSI.

"Melihat situasi saat ini, kami ingin mengundang FIFA dan AFC untuk berbicara dengan presiden (Joko Widodo). Kami tengah mencari waktu yang tepat. Kami sudah berkomunikasi dengan mereka," kata Sekjen PSSI Azwan Karim seperti dilansir tim media PSSI di Jakarta, Jumat (5/6).

Upaya itu menurut Azwan merupakan solusi dari PSSI terkait sanksi yang telah dijatuhkan FIFA. Jadi, kata dia, harus ada komunikasi untuk menyelesaikan masalah.

"Masalahnya, komunikasinya itu yang susah. Semoga saja, keinginan ini bisa terwujud. Sepak bola Indonesia harus hidup dan berjalan kembali dengan solusi semua pihak duduk bersama," kata Azwan.

Sebelumnya, FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada PSSI karena dinilai telah melanggar statuta FIFA. "Dengan segala hormat, kami menyampaikan bahwa Komite Eksekutif FIFA telah memutuskan, sesuai dengan Statuta FIFA pasal 14 ayat 1 bahwa PSSI telah disanksi dengan efek yang sesegera mungkin dan berlaku sampai PSSI dapat memenuhi Statuta FIFA pasal 13 dan 17," demikian seperti dikutip surat FIFA kepada PSSI yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/5).

PSSI telah dianggap melanggar statuta FIFA pasal 13 dan 17 dengan adanya intervensi oleh pihak luar, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Badan Olahraga Profesional Indonesia. "Komite Eksekutif FIFA memutuskan Kemenpora RI dan BOPI telah mengintervensi Kepengurusan PSSI dan membawa PSSI melanggar Statuta FIFA pasal 13 dan 17," jelas surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke tersebut.

Dengan sanksi tersebut, PSSI yang menjadi induk olahraga sepak bola Indonesia kehilangan keanggotaannya dan timnas Indonesia dilarang mengikuti kegiatan skala internasional yang diadakan oleh FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement