Kamis 18 Jun 2015 07:14 WIB

Dua Mantan Pelatih Siap Bersaksi Kasus Pengaturan Skor

Mantan pelatih Persidafon Jayapura dan Persegres Gresik Agus Yuwono (kanan).
Foto: Antara
Mantan pelatih Persidafon Jayapura dan Persegres Gresik Agus Yuwono (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih Persidafon Jayapura dan Persegres Gresik Agus Yuwono serta mantan pelatih Persipur Purwodadi Gunawan menyatakan siap menjadi saksi dalam kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia yang dilaporkan ke Bareskrim Polri.

"Bahwa apa yang saya sampaikan ini yang saya alami langsung, saya lihat apa adanya, saya jujur. Kalau diminta bersaksi, saya siap," kata Agus di Jakarta, Rabu (17/6) malam.

Agus Yuwono mengakui adanya pengaturan skor di kompetisi sepak bola tanah air. "Selama saya menangani klub sepak bola pernah tiga kali mengalami penawaran pengaturan skor," kata Agus.

Dia pernah ditawari uang sebesar Rp 150 juta hingga Rp 200 juta untuk mengatur skor pertandingan yang akan dilakukan oleh klubnya. "Saya ditawarkan uang Rp 150 juta, imbalannya meminta (kekalahan Persidafon) skor 3-0 atau 3-1. Saya tidak mau karena saya ingin menang, dan saya serahkan ke manajemen," kata Agus menceritakan pertandingan pada tahun 2012.

Agus mengatakan kembali ditawarkan tambahan uang sebesar Rp 50 juta sebelum pertandingan dimulai, namum ia tetap menolaknya. Pelatih yang menangani Persik Kediri hingga dibubarkan pada 2015 tersebut menginginkan adanya penyelesaian kasus pengaturan skor sepak bola yang dilaporkan ke Bareskrim Polri.

"Harapan saya ini ada ending-nya. Ada tersangkanya, diungkap buktinya. Betul-betul ada penyelesaian yang 'real', yang jadi korban siapa, yang jadi tersanka siapa dan harus mendapatkan hukuman. Demi perbaikan sepak bola kita," kata Agus.

Sementara Gunawan juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan kesaksian di kepolisian terkait kasus pengaturan skor sepak bola nasional. Bahkan Gunawan sudah siap menanggung segala risiko yang akan diterimanya karena berani mengungkap pelaku bandar pengaturan skor dan cara-cara pengaturan skor tersebut.

"Saya berangkat dari rumah melangkahkan kaki sampai di sini pun sudah penuh risiko, dan saya siap untuk memberikan kesaksian, dan saya berbicara apa adanya," kata Gunawan.

Gunawan mengakui bahwa klub Persipur Purwodadi yang ditukanginya pada 2013 melakukan praktik pengaturan skor. Dia menjelaskan bahwa setiap melakukan pengaturan skor klub Persipur Purwodadi mendapatkan uang sebesar Rp 400 juta per sekali pertandingan. Sedangkan untuk pemain, kata Gunawan, mendapatkan Rp 10 juta hingga Rp 15 juta setiap terlibat dalam pengaturan skor per pertandingan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement