Ahad 12 Jul 2015 02:00 WIB
Skandal FIFA

Jeffrey Webb Bersedia Diekstradisi ke Amerika Serikat

Rep: C35/ Red: M Akbar
Jeffrey Webb
Foto: ap
Jeffrey Webb

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH – Jeffrey Webb bersedia diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan korupsi. Kantor Federal Keadilan Swiss (FOJ) menyatakan salah satu dari terdakwa yang ditahan sudah sepakat untuk tidak melawan ekstradisi, meskipun tidak mengidentifikasi pejabat tertentu.

Reuters mengkonfirmasi pejabat yang dimaksud adalah mantan Wakil Presiden FIFA sekaligus Presiden CONCACAF, federasi sepak bola daerah, seperti dilansir Gulfnews pada Sabtu (11/7). Selain itu Blomberg News juga memberitakan hal serupa justru yang pertama kali, mereka menyebutkan pejabat yang dimaksud berasal dari Cayman Islands.

Webb dituduh melakukan konspirasi pemerasan, penipuan, dan juga pencucian uang. Atas tuduhan tersebut dia langsung dilarang untuk beroperasi di FIFA dan CONCACAF sementara waktu. Dakwaan dari Amerika Serikat menerangkan bahwa Webb menggunakan jabatannya untuk meminta suap dari perusahaan pemasaran olahraga dalam pertukaran hak komersial dalam turnamen pertandingan sepak bola.

Satu bukti yang sudah terungkap adalah aliran dana sejumlah 500 ribu dollar yang diduga merupakan pembayaran suap dari perusahaan pemasaran olahraga yang kemudian digunakan untuk membangun kolam renang di rumah Webb di Loganville, Georgia. Sementara itu pekan lalu telah diumumkan asuransi kesehatan miliknya tidak terkait dengan uang penyuapan tersebut.

Jaksa Amerika Serikat menyebutkan penyelidikan mereka, yang bersamaan dengan penyelidikan yang dilakukan pemerintah Swiss, mengkspos skema pencucian uang yang kompleks. Terdapat pendapatan sejumlah jutaan dolar yang tidak dibayarkan pajaknya. Selain itu juga terdapat saldo rekening puluhan juta di luar negeri yang dimiliki pejabat FIFA.

Pekan lalu Amerika Serikat mengajukan permintaan ekstradisi untuk tujuh pejabat yang ditangkap di Zurich. Enam lainnya adalah Eugenio Figueredo, Eduardo Li, Jose Maria Marin, Julio Rocha, Costas Takkas dan Rafael Esquivel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement