REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Setelah memperingatkan kepemimpinan wasit pada Piala Gubernur Kaltim (PGK), kini Sriwijaya FC melayangkan protes resmi terhadap kepemimpinan wasit Nopendri saat memimpin pertandingan Sriwijaya FC melawan Surabaya United pada semifinal dengan format trofeo yang berlangsung di stadion Segiri Samarinda, Kamis (10/3).
''Kami memprotes keras wasit Nopendri karena kekurang peduliannya untuk melindungi pemain saat pertandingan. Saat melawan Surabaya United pemain Sriwijaya FC Yu Hyun Koo menderita luka lebam cukup parah setelah terkena sikut pemain Surabaya United Emile Mbamba. Wasit tidak memberikan peringatan atau kartu kuning atas insiden tersebut,'' kata Achmad Haris Sekretaris tim Sriwijaya FC, Jumat (11/3).
Protes tertulis menurut Achmad Haris sudah disampaikan kepada panitia atas kepemimpinan wasit Nopendri. ''Dia sudah dua kali kami anggap merugikan Sriwijaya FC,'' katanya.
Kejadian pertama saat laga melawan Madura United pada babak penyisihan grup B. Saat itu pelanggaran yang dilakukan pemain Madura United Asep Berlian terhadap Firman Utina luput dari pengamatannya dan tidak ada peringatan atas pelanggaran yang mengakibatkan Firman Utina cedera dan tidak bisa bermain karena retak di bagian kaki kirinya
Achmad Jufrianto yang menjadi kapten Sriwijaya FC saat melawan Surabaya United mengharapkan insiden yang menimpa Firman Utina dan Yu Hyun Koo tidak terulang lagi ke depannya. ''Kalau bukan wasit, siapa lagi yang melindungi pemain saat di lapangan. Ini juga cerminan sepakbola kita dan harus ada perbaikan, apalagi nanti ada kompetisi Indonesian Soccer Championship segera bergulir,'' kata mantan pemain Persib.
Asisten pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan juga mengaku kualitas wasit di turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016 memang buruk saat memimpin pertandingan. ''Bisa dilihat saat gol Surabaya United berasal dari pelanggaran yang bisa diperdebatkan. Saat itu Beto dijatuhkan namun Sriwijaya FC yang mendapat hukuman. Wasit harusnya lebih jeli dan siap memimpin pertandingan penting dan dalam tensi tinggi,'' ujarnya.