REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden UEFA yang tengah ditangguhkan, Michel Platini, membantah terlibat kasus pengemplangan pajak ilegal yang bocor melalui Panama Papers. Anggota kawakan Komite Eksekutif FIFA ini mengatakan, semua akun dan asetnya dikenal oleh otoritas pajak.
Pernyataan itu dikatakan Platini setelah namanya disebut dalam bocoran dokumen yang mengungkap tentang rekening perusahaan lepas pantai dari firma hukum Panama, Mossack Fonseca.
Menurut surat kabar Le Monde, dilansir dari ESPN, Selasa (5/4), Platini mengelola perusahaan offshore yang didanai di Panama pada 2007. Perusahaan bisnis tersebut dinamai Balney Enterprises Corp.
Sementara, dalam sebuah pernyataan pada Senin (4/4) waktu setempat, penasihat Platini mengungkap tanggapan dari mantan pemain timnas Prancis itu.
"Ingin menginformasikan bahwa, sebagaimana ia nyatakan berkali-kali kepada jurnalis yang bertugas dalam investigasi, semua akun dan asetnya diketahui oleh otoritas pajak di Swiss, di mana ia menjadi penduduk fiskal sejak 2007," kata penasihat Platini.
Namun, penasihat Platini tersebut menolak mengonfirmasi apakah ia benar-benar mengelola perusahaan itu. Platini, yang diskors oleh Komite Etik FIFA pada Oktober lalu, kini tengah menjalani hukuman larangan berkecimpung di dunia olahraga selama enam tahun.
Hukuman itu muncul pascaskandal dana sebesar 2 juta dolar AS yang diterima Platini pada 2011. Dana tersebut saat itu disetujui oleh mantan presiden FIFA Sepp Blatter.
FIFA sendiri telah meluncurkan sebuah investigasi terhadap laporan yang menyebut adanya hubungan antara mantan wakil presiden FIFA Eugenio Figueredo dan anggota Komite Etik FIFA, Juan Pedro Damiani.