Rabu 11 May 2016 13:55 WIB

Pelatih Persipura Bahagia Minta PSSI dan Menpora Bisa Bekerja Sama

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: M Akbar
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Menpora Imam Nahrawi berjabat tangan saat menghadiri pembukaan turnamen Piala Presiden, Ahad (30/8).
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Menpora Imam Nahrawi berjabat tangan saat menghadiri pembukaan turnamen Piala Presiden, Ahad (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencabutan Surat Keputusan 01307/2015 tentang Pembekuan aktivitas PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mendapat tanggapan positif dari pelatih Persipura Jayapura, Jafri Sastra.

"Saya bersyukur tentang apa yang menjadi harapan wajah sepak bola Indonesia saat ini sudah terealisasi (terkait pencabutan SK)," ujar Jafri Sastra saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/5).

Pria kelahiran Payakumbuh, Sumatra Barat ini berharap pencabutan pembekuan SK PSSI menjadi awal kembalinya aktivitas sepak bola Indonesia setelah lebih dari satu tahun vakum.

Jafri menegaskan saat ini pihak PSSI dan Menpora harus memperhitungkan bagaimana mereka perlu bekerja sama dalam mewujudkan sepak bola yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

"Kita sudah banyak berkorban, dan saat ini pemerintah serta PSSI harus bergotong royong demi masa depan yang cerah, karena sebuah federasi sepak bola akan hebat kalau terdapat prestasi timnasnya," terangnya.

Ia melanjutkan bahwa "prestasi timnas akan muncul jika kompetisi di dalam liganya berjalan dengan baik dan sesuai prosedur-prosedur yang ditentukan."

Seperti diketahui sebelumnya, keputusan Menpora resmi membatalkan SK PSSI pada, Selasa (10/5) lantaran untuk memenuhi harapan masyarakat agar sepak bola Tanah Air kembali berjalan baik setelah lebih dari satu tahun mengalami pembekuan.

Terdapat dua alasan yang menjadi pertimbangan keputusan Imam Nahrawi mencabut SK tersebut. Salah satu alasannya adalah dia melihat ada komitmen serius dari FIFA dan anggota PSSI untuk mendukung perubahan terhadap sepak bola Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement