Selasa 19 Jul 2016 09:12 WIB

WADA Minta IOC Larang Rusia Ikut Olimpiade Rio

Olimpiade 2016
Olimpiade 2016

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  --  Badan antidoping dunia (WADA) merekomendasikan agar Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralympic menjatuhkan sanksi berupa larangan bagi seluruh atlet Rusia untuk tampil pada Olimpiade Rio de Janeiro Agustus 2016.

Hal tersebut terkait dengan hasil laporan investigasi yang dipimpin pengacara independen Kanada Richard McLaren yang dipublikasikan Senin (18/7), dimana diungkap adanya pelanggaran berupa penggunaan obat terlarang oleh atlet Rusia pada Olimpiade Musim Dingin 2014 yang didukung oleh pemerintahnya.

WADA mengeluarkan tujuh rekomendasi setelah laporan tersebut, termasuk di antaranya agar pejabat pemerintahan Rusia tidak mendapat akses di kegiatan olahraga internasional, termasuk Olimpiade Rio 2016.

Di antara rekomendasi itu, WADA mengatakan bahwa federasi-federasi cabang olahraga internasional perlu mempertimbangkan tindakan terhadap organisasi cabang olahraga Rusia.

"Memalukan, laporan McLaren ini menguatkan dugaan adanya manipulasi dalam proses pengawasan doping di laboratorium saat Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014, dan setelahnya," ata ketua WADA Sir Craig Reedie dalam sebuah pernyataan, Selasa (19/7) pagi WIB.

"Bukti ini tidak hanya melibatkan kementerian olahraga Rusia dalam menjalankan sistem pengawasan doping yang melanggar prosedur, bukti ini juga menyatakan bahwa ada partisipasi aktif Federal Security Service Rusia dan Pusat Persiapan Tim Nasional negara tersebut," katannya.

Investigasi independen yang didukung WADA tersebut menegaskan pernyataan mantan ketua laboratorium doping Moskwa Grigory Rodchenkov, yang bulan lalu kepada New York Times mengungkapkan bahwa lusinan atlet Rusia menggunakan obat pemacu tenaga di Sochi 2014 dengan persetujuan pejabat olahraga nasional.

Laporan itu mengatakan, Kementerian Olahraga Rusia telah mengawasi manipulasi dari hasil tes atlet selama bertahun-tahun sebelum Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia.

Di Sochi sendiri, dimana observer internasional meneliti tes doping, sampel-sampel yang positif tidak dimusnahkan begitu saja, tapi ada sistem penukaran sampel, demikian laporan McLaren.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement