Rabu 13 Sep 2023 17:00 WIB

Sebelum Pogba, Ini 10 Bintang Dunia yang Pernah Gagal Tes Doping di Serie A, Ada Guardiola

Pogba kini terancam didepak oleh Juventus, tapi semua masih harus dibuktikan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Manchester City Josep Guardiola, semasa menjadi pemain bola aktif pernah tersangkut kasus doping.
Foto: EPA-EFE/ADAM VAUGHAN
Pelatih Manchester City Josep Guardiola, semasa menjadi pemain bola aktif pernah tersangkut kasus doping.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Paul Pogba berpotensi menjadi pemain terbaru dalam sejarah Serie A yang terkena hukuman karena kasus doping. Ia baru menjalani tes pertama.

Hasilnya positif. Terdapat peningkatan kadar testosteron dalam sistem tubuhnya. Tes dilakukan secara acak setelah duel Juventus kontra tuan rumah Udinese pada 20 Agustus 2023 lalu.

Baca Juga

Pogba bahkan tidak diturunkan sama sekali dalam pertandingan tersebut. Ia termasuk pemain yang dipilih untuk diperiksa. Hasilnya seperti disebutkan di atas.

Sementara sang gelandang diskors oleh klubnya. Juve menunggu tes kedua. Jika masih positif, pria Prancis itu berpotensi dihukum tak boleh bermain hingga empat tahun.

Artinya, tamatlah karier Pogba, jika skenarionya seperti itu. Namun, saat ini, belum bisa dipastikan, hukuman apa yang pantas diberikan untuk eks Manchester United tersebut. Sambil menunggu jadwal pemeriksaan lanjutan, berikut Football Italia menyajikan fakta beberapa sosok berkelas yang pernah gagal tes doping di Serie A.

 

1. Angelo Peruzzi

Pada Oktober 1990, Peruzzi dinyatakan positif phentermine setelah pertandingan antara AS Roma kontra Bari, sebulan sebelumnya. Sang kiper dinyatakan bersalah mengonsumsi Lipopill, obat yang digunakan untuk melangsingkan tubuh.

Peruzzi tidak mengajukan banding atas larangan tersebut. Ia absen selama setahun. Dia dijual ke Juventus dengan harga sekitar 2,3 juta euro pada musim panas berikutnya. Kariernya berkembang lagi di Juve. Ia memenangkan Liga Champions dan tiga Scudetto bersama Bianconeri.

 

2. Cristian Bucchi

Pada musim 2000-01, Bucchi memperkuat Perugia. Ia dinyatakan positif menggunakan nandrolone. Ia mengklaim, penyebab hasil positif tersebut adalah konsumsi daging yang berlebihan setelah barbeque babi hutan. Bucchi dilarang tampil selama satu tahun. Ia melewatkan sisa musim itu.

 

3. Salvatore Monaco

Rekan satu tim Bucchi pada saat itu, Monaco dinyatakan positif dalam tes doping. Tes dilakukan secara acak. Sang bek memiliki alasan yang sama seperti rekananya. Sekali lagi, alasan tersebut tidak banyak membantu kasusnya, yang membuatnya dijatuhi larangan setahun. Monaco sekarang beraktivitas di Brighton and Hove Albion.

 

4. Fernando Couto

Bek asal Portugal ini dinyatakan positif menggunakan nandrolone pada Januari 2001 setelah kemenangan Lazio atas Fiorentina. Ia mengaku, hasil tersebut disebabkan oleh sampo yang ia gunakan. Couto awalnya dilarang selama 10 bulan tetapi kemudian dikurangi menjadi empat bulan.

Setelah gantung sepatu, Couto bekerja sebagai direktur sepak bola SC Braga. Ia menutup karir bermainnya bersama Parma pada 2008.

 

5. Jaap Stam

Bek tangguh asal Belanda ini bergabung dengan Lazio pada musim panas 2001. Stam dinyatakan positif menggunakan nandrolone sekitar enam pekan kemudian. Dia mendapat larangan tampil selama lima bulan. Hukumannya dikurangi menjadi empat bulan. Ia kembali beraksi di paruh kedua musim.

Stam menghabiskan tiga tahun lagi bersama Lazio. Eks Manchester United itu lalu pindaha ke AC Milan dan Ajax Amsterdam. Pada 2007 ia memutuskan pensiun. 

 

6. Edgar Davids

Mantan Gelandang Juventus itu dinyatakan positif menggunakan nandrolone pada Maret 2001. Davids sempat absen selama lima bulan, namun kemudian dikurangi menjadi empat bulan. Dia kembali ke lapangan bersama Bianconeri pada Oktober tahun yang sama.

 

7. Pep Guardiola

Pelatih yang kini menjadi legenda ini menjalani masa-masa singkat penuh gejolak di Serie A. Pep bergabung dengan Brescia pada September 2001. Pada November 2021, pria Spanyol tersebut dinyatakan positif menggunakan nandrolone.

Guardiola yakin bahwa ia tidak bersalah namun ia dijatuhi larangan bermain selama empat bulan pada Januari 2002. Faktor yang meringankan hukumannya adalah karena ia diduga tidak mengetahui bahwa ia mengonsumsi zat terlarang. Bertahun-tahun kemudian, mantan gelandang itu dibebaskan dari semua tuduhan.

 

8. Marco Borriello

Borrielo dinyatakan positif menggunakan prednison dan prednisolon pada Desember 2006 setelah memperkuat AC Milan kontra AS Roma. Ia mengaku tidak pernah secara sengaja mengonsumsi obat tersebut.

Pacarnya saat itu, Belen Rodriguez, mengungkap krim vagina yang dia gunakan, diduga menjadi sumber Marco positif doping. Sang penyerang dilarang bermain selama tiga bulan dan kembali beraksi pada akhir musim.

 

9. Fabio Lucioni

Lucioni dinyatakan positif menggunakan steroid anabolik clostebol pada September 2017. Dokter klub bertanggung jawab penuh, namun sang pemain tetap dilarang tampil selama setahun.

Larangan Lucioni kemudian dikurangi dan dia bergabung dengan Lecce pada musim panas berikutnya. Pemain berusia 35 tahun itu kini memperkuat Palermo di Serie B, setelah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.

 

10. Joao Pedro

Pedro dinyatakan positif menggunakan hidroklorotiazid pada Februari 2018. Dia dilarang bermain pada Mei tahun yang sama. Sekitar September, ia turun gunung memperkuat Cagliari. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement