REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir mengungkapkan masih banyak permasalahan yang perlu ditangani dalam meningkatkan pembangunan olahraga. Anggaran menjadi salah satu permasalahan yang masih menghambat untuk mengoptimalisasi pembangunan olahraga.
Dia menyatakan, anggaran yang tersedia belum sesuai dengan program yang dirancang baik melalu APBD maupun APBN. "Dana masyarakat saat ini belum dikelola secara baik sehingga belum maksimal mendukung anggaran untuk pembinaan dan pengembangan olahraga," kata Erick pada seminar di Lemhanas RI, Rabu (22/2).
Masalah lainnya, lanjut Erick, belum ditetapkannya peta kekuatan yang dilihat dari kehidupan sosial dan budaya. Dalam kaitan dengan pembinaan, pengembangan, dan kebijakan olahraga juga belum terjadi sinergi seluruh instansi atau lembaga olahraga.
"Pemanduan bakat dan pembibitan olahraga yang belum terencana secara sistematis juga masih terjadi," ujar Erick. Sehingga menurutnya, hingga kini belum bisa menghasilkan bakat-bakat yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Erick mengungkapkan tantangan yang perlu dihadapi yaitu bakat dan pembibitan olahraga perlu diciptakan dengan satu sistem yang baik. Jalur sekolah maupun masyarakat bisa menjadi pilihan dengan dijalankan oleh tenaga profesional.
Alasannya, Erick melihat, masih ada peluang dari jumlah penduduk yang merupakan aset luar biasa. "Dubutuhkan upaya untuk mengubah faktor penduduk bukan sebagai beban tapi sebagai modal," tutur Erick.
Tak hanya itu, satuan pendidikan juga menurutnya dapat dijadikan ujung tombak kegiatan cabang olahraga usia dini. Hal itu berbasis dengan perkumpulan sebagai tempat penyemaian bibit olahraga yang potensial meraih prestasi.