Rabu 18 Oct 2017 23:28 WIB

Sriwijaya FC Sisihkan Bonus untuk Keluarga Choirul Huda

Rep: Maspril Aries/ Red: Citra Listya Rini
Penjaga gawang kesebelasan Persela Choirul Huda
Foto: Syaiful Arif/Antara
Penjaga gawang kesebelasan Persela Choirul Huda

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Duka kepergian penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda untuk selamanya, Ahad,15 Oktober 2017 masih membekas dalam diri pemain Sriwijaya FC. Manajemen dan seluruh pemain klub berjuluk Laskar Wong Kito sepakat memberikan bantuan bagi keluarga almarhum Choirul Huda.

Kapten Sriwijaya FC Yu Hyun Koo dan kawan-kawan sepakat menyisihkan sebagian dari bonus yang diperoleh atas kemenangan saat melawan Perseru Serui 14 Oktober lalu.

“Selain memberikan bantuan, manajemen Sriwijaya FC juga menyampaikan ucapan duka cita dengan mengirimkan karangan bunga ke Lamongan,” kata Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris, Rabu (18/10).

Insiden yang menimpa penjaga gawang Choirul Huda menurut Achmad Haris merupakan pelajaran serius bagi pemain,ofisial dan manajemen Sriwijaya FC. “Dalam waktu dekat manajemen Sriwijaya akan melakukan kursus singkat ilmu Bantuan Hidup Dasar atau BHD bagi seluruh pemain, pelatih dan ofisial tim,” ujarnya.

Menurut Achmad Haris, takdir umurmanusia memang di tangan Allah SWT,  namun tidak ada salahnya manajemen Sriwijaya FC mengambil langkah preventif ke depannya.

“Tadi usai latihan hari ini manajemen sudah berbicara dengan dokter tim agar pemain dan ofisial diberikan edukasi singkat bila terjadi kejadian terhadap pemain di lapangan,” katanya.

Achmad Haris menjelaskan di dunia sepak bola, kejadian yang menimpa almarhum Choirul Huda sebelumnya sudah pernah terjadi.

“Di luar negeri ada Fernamdo Torres pernah diselamatkan nyawanya oleh rekan setimnya di Atletico Madrid, lalu Gonzales di Arema juga melakukan hal serupa saat menolong Aji Saka kiper Persegres belum lama ini,” ujarnya.

Kini, manajemen Sriwijaya FC berencana memberikan pelatihan penanganan pertama jika terjadi kejadian seperti Choirul Huda di lapangan.

Menurut Achmad Haris, “Saya yakin tidak semua pemain tahu mengenai penanganan di lapangan, seperti bagaimana agar lidah korban tidak terlelan hingga cara menggotong pemain sehingga lehernya tidak masalah. Kami ingin pemain mendapat ilmu dasar seperti itu,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement