Sabtu 11 Nov 2017 17:27 WIB

PSSI Akhiri Kemelut Calon Juara Liga 1 di Forum Perundingan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Ratu Tisha
Foto: facebook.com
Ratu Tisha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelar juara Liga 1 2017 akhirnya jatuh ke tangan Bhayangkara FC. Meski itu belum dinyatakan resmi, tapi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sepakat menyudahi kasus Mitra Kukar di meja perundingan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan, Komite Eksekutif (Exco) PSSI melakukan pertemuan pada Jumat (10/11). Di sela pertemuan tersebut, ada forum bersama antara Exco, manajemen Bhayangkara, Mitra Kukar, Bali United, serta LIB selaku operator Liga 1.

Madura United sebetulnya harus ikut dalam forum sela Exco tersebut. Namun manajer Laskar Sapeh Kerrap Haruna Sumitro kepada wartawan pada Jumat (10/11) memilih tak ambil bagian. "Dalam forum itu, Mitra Kukar mengakui memainkan pemain yang tidak sah. Itu substansinya," ujar Ratu di markas PSSI, Sabtu (11/11).  

Menurut Ratu, dengan pengakuan dari manajemen si Naga Mekes itu, artinya tim asuhan pelatih Yudi Suryata menerima keputusan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Sikap menerima dari Mitra Kukar, lanjut dia, membatalkan rencana banding kesebelasan itu ke Komite Banding (Komding) PSSI.  "Kalau sudah mengakui kesalahan dan menerima, buat apa lagi mereka banding," sambung dia.

Sikap menerima Mitra Kukar otomatis memastikan kesebelasan dari korps kepolisian sebagai juara Liga 1 musim ini. Meskipun Ratu menegaskan, gelar juara resmi baru akan diumumkan setelah Liga 1 selesai pada pekan ke-34, Ahad (12/11).

Kasus Mitra Kukar ini sebetulnya berawal dari keputusan Komdis PSSI pada Senin (6/11). Badan pengadil internal di federasi nasional itu memutuskan si Naga Mekes dinyatakan kalah 0-3 dari tim asuhan Simon McMenemy. Padahal pertandingan tersebut sebetulnya berakhir imbang 1-1.

Tetapi Komdis PSSI menyatakan Mitra Kukar memainkan pemain yang dilarang tampil. Yakni Mohamed Sissoko. Keputusan Komdis PSSI memenangkan Bhayangkara juga memberikan dua nilai tambahan dari hasil satu angka yang diraih. Dengan begitu, Bhayangkara yang semula berada di peringkat kedua klasemen sementara pekan ke-32 dengan nilai 63 angka menjadi 65.

Nilai tersebut membuat Bhayangkara ke puncak klasemen menggeser Bali United yang saat itu punya nilai yang sama 65 angka. Meski punya nilai sama, Bhayangkara unggul head to head dengan skuat Serdadu Tridatu. Pun skuat kepolisian masih menyisakan satu laga pekan ke-33 melawan Madura United.

Sementara, skuat Bali United asuhan pelatih Widodo Cahyono Putro sudah melakoni pekan ke-33 dengan menang 1-0 dari PSM Makassar. Posisi Bhayangkara yang naik ke puncak klasemen pada pekan ke-32 membuat Bali United berang. Bhayangkara semakin di atas angin sebagai pemilik gelar juara setelah menaklukkan Madura United dengan skor 3-1 pada pekan ke-33.

Dengan kemenangan tersebut, kini Bhayangkara punya 68 angka. Apapun hasil laga pekan ke-34, tak lagi mampu membuat Bali United meraih gelar juara musim ini. Mitra Kukar sebagai kesebelasan yang menjadi penyebab Bhayangkara naik ke pucuk klasemen pun tak menerima hasil keputusan Komdis PSSI tersebut.

Direktur Operasional Mitra Kukar Suwanto pada Rabu (8/11) menyatakan timnya akan banding. Tetapi, sebelum upaya melawan itu dilakukan, PSSI dan LIB bersama klub yang berseteru melakukan pertemuan dan menyatakan kasus tersebut dianggap selesai. "Sudah diterima dengan besar hati oleh Mitra Kukar," kata Ratu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement