Sabtu 09 Dec 2017 10:36 WIB

Di 2nd Journalist Games, INAPGOC Sosialisasikan Maskot

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Menpora Imam Nahrawi bermain olahraga headis dengan salah satu wartawan olahraga di halaman kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/12).
Foto: Humas Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi bermain olahraga headis dengan salah satu wartawan olahraga di halaman kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Event 2nd Journalist Games resmi dibuka pada Jumat (8/12), di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Lomba yang diikuti wartawan ini mempertandingkan tiga kategori, yakni futsal, bulu tangkis, dan traditional race.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, yang hadir membuka 2nd Journalist Games mengapresiasi kegiatan ini. Dia berharap semarak olahraga di Indonesia yang pada tahun depan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan Asian Para Games 2018 makin bertambah.

"Semoga ini jadi tambahan baru bagi kata Games, selain Asian Games dan Asian Para Games. Saya senang sekali mendapat kabar peserta kali ini semakin banyak dari sebelumnya,” kata Imam.

Pada kesempatan ini, Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC) turut mensosialisasikan program, serta perkenalan maskot berupa elang bondol yang diberi nama Ulung. Mereka ingin menonjolkan DKI Jakarta sebagai tuan rumah ajang empat tahunan tersebut.

Dalam bahasa Indonesia, Ulung memiliki arti sama dengan elang. Selain itu, punya makna berpengalaman, mahir, terbaik, dan pemimpin. Menariknya, Ulung bisa menjadi singkatan, yakni Ul (ultimat), Un (undisputed), dan NG (Nation Globally). Dan dari semua itu dapat diartikan sebagai bangsa-bangsa unggul yang tidak terkalahkan secara global.

Ketua Panitia Pelaksana 2nd Journalist Games, Wina Setyawatie, mengatakan promosi Asian Para Games 2018 menjadi sasaran tersendiri.  Dengan adanya promosi ini, diharapkan kesadaran publik terhadap Asian Para Games 2018 semakin meningkat. Apalagi, Indonesia memiliki stok atlet penyandang disabilitas yang prestasinya membanggakan. 

"Karena Indonesia sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018 juga perlu diketahui masyarakat. Banyak atlet Indonesia yang memiliki prestasi di sana. Mereka sering mengharumkan nama bangsa," tutur Wina.

Pada kesempatan ini pula Menpora menyosialisasikan olahraga headis. Headis merupakan gabungan olahraga tenis meja dan sepak bola karena cara bermainnya dengan menyundulkan bola ke meja yang didesain seperti olahraga tenis meja.

"Namun mejanya lebih kokoh karena harus bisa menahan bobot badan pemainnya," kata Imam di sela pertandingan ekshbisi dengan salah satu peserta 2nd Journalist Games.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement