Selasa 27 Mar 2018 23:10 WIB

Klub Eropa Ingin Masa Istirahat Masuk Kalender Internasional

Kalender pertandingan saat ini berjalan hingga 2024.

Presiden Juventus, Andrea Agnelli.
Foto: AP Photo
Presiden Juventus, Andrea Agnelli.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Klub-klub di Eropa menginginkan periode istirahat wajib dimasukkan ke dalam kalender internasional. Hal ini memberikan pemain lebih banyak waktu untuk pulih dari pertandingan dan latihan.

"Sangat penting untuk menjaga dan menghormati aktor utama olahraga yang merupakan seorang pemain sepak bola," Andrea Agnelli, Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA), mengatakan pada wartawan, Selasa (27/3.

Agnelli mengatakan ECA akan menekan untuk pengurangan keseluruhan permainan termasuk periode istirahat wajib, agar masuk dalam kalender internasional berikutnya yang dimulai pada 2024.

"Melestarikan pertandingan hanya dapat memperbesar penonton dengan manfaat yang akan diberikan untuk semua orang" jelas Agnelli, yang juga merupakan presiden juara Serie A Juventus.

Kalender pertandingan internasional, yang disusun oleh Badan Sepak Bola Dunia (FIFA), mengatur pertandingan di seluruh dunia, mengalokasikan tanggal untuk pertandingan internasional, dan turnamen untuk menghindari bentrokan dengan kompetisi domestik.

Kalender pertandingan saat ini berjalan hingga 2024 dan memungkinkan delapan hingga 10 pertandingan internasional per tahun di samping turnamen besar seperti Piala Dunia, kejuaraan Eropa, dan Copa America.

Pemain top dapat dengan mudah memainkan 60 hingga 70 pertandingan dalam satu musim untuk klubnya serta tim nasional dan Agnelli menuntut klub-klub ikut dilibatkan belum kalender berikutnya disusun.

Agnelli menjelaskan bahwa waktu istirahat berarti pemain bisa berlatih, tetapi tidak akan memainkan pertandingan. "Pemain hanya bermain dua atau tiga kali sepekan di level klub dan level internasional," katanya. "Kami harus mempertimbangkan pekan ketika pemain dapat beristirahat dan berlatih, dan mengurangi keseluruhan jumlah pertandingan."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement