Ahad 15 Apr 2018 23:25 WIB

1.375 Petugas Keamanan tak Mampu Bendung Amarah Aremania

Ratusan botol minuman, batu, senjata tajam, sandal dan sepatu bertebaran di lapangan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Israr Itah
Korban kericuhan penonton pada pengujung laga Arema FC kontra Persib Bandung terkapar di Stadion Kanjuruhan Malang, Ahad (15/4).
Foto: REPUBLIKA/Wilda Fizriyani
Korban kericuhan penonton pada pengujung laga Arema FC kontra Persib Bandung terkapar di Stadion Kanjuruhan Malang, Ahad (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 1.375 petugas kemanan tak mampu membendung amarah Aremania yang merangsek ke lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ratusan botol minuman, batu, senjata tajam, sandal dan sepatu nampak bertebaran di lapangan.

Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung menerangkan, peristiwa ini terjadi karena adanya kesalahpahaman antara pemain, wasit, dan Aremania. "Aremania kecewa atas keputusan wasit yang kasih kartu merah," kata Yade kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Ahad (15/4).

Karena kecewa, ratusan Aremania mulai masuk ke lapangan dan mengejar wasit serta pemain Persib. Pengamanan sempat dilakukan di sekitar pagar tribun tapi penonton berhasil membobolnya. Para pemain dan wasit pun langsung diamankan petugas untuk masuk ke gedung stadion.

"Alhamdulillah, sekarang sudah mulai kondusif," jelasnya.

Hingga saat ini, para pemain termasuk dari Persib masih di dalam gedung stadion. Kendaraan barakuda telah disiapkan petugas pengaman demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Sebelumnya, saat kedatangan tim ke stadion juga menggunakan kendaraan tersebut.

"Dan untuk jumlah korban belum ada laporan pasti. Kebanyakan karena kena botol, beberapa lari terus keinjak. Saat ini mereka sudah mulai dibawa ambulans," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement