REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 1.375 petugas kemanan tak mampu membendung amarah Aremania yang merangsek ke lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ratusan botol minuman, batu, senjata tajam, sandal dan sepatu nampak bertebaran di lapangan.
Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung menerangkan, peristiwa ini terjadi karena adanya kesalahpahaman antara pemain, wasit, dan Aremania. "Aremania kecewa atas keputusan wasit yang kasih kartu merah," kata Yade kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Ahad (15/4).
Karena kecewa, ratusan Aremania mulai masuk ke lapangan dan mengejar wasit serta pemain Persib. Pengamanan sempat dilakukan di sekitar pagar tribun tapi penonton berhasil membobolnya. Para pemain dan wasit pun langsung diamankan petugas untuk masuk ke gedung stadion.
"Alhamdulillah, sekarang sudah mulai kondusif," jelasnya.
Hingga saat ini, para pemain termasuk dari Persib masih di dalam gedung stadion. Kendaraan barakuda telah disiapkan petugas pengaman demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Sebelumnya, saat kedatangan tim ke stadion juga menggunakan kendaraan tersebut.
"Dan untuk jumlah korban belum ada laporan pasti. Kebanyakan karena kena botol, beberapa lari terus keinjak. Saat ini mereka sudah mulai dibawa ambulans," tegasnya.