REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Gaya Radja Nainggolan flamboyan di atas rumput lapangan hijau. Ternyata Radja pernah merasakan pahitnya kehidupan semasa kecil. Pengakuannya adalah ia bisa hidup tanpa listrik selama sebulan dan ditinggalkan sang ayah.
Pembawa acara VTM Belgia melakukan wawancara dengan Radja (Nainggolan) dan berbagai kisah tentang kepedihan sang pemain bersama keluarganya selama bertahun-tahun. "Kami bertiga di rumah. Tapi Ayah saya meninggalkan kami dan ibu saya harus membayar utang," buka Nainggolan kepada VTM dikutip Football Italia, Kamis (7/6).
Ya, Nainggolan dilahirkan 4 Mei 1988 di Antwerp, Belgia. Ia memiliki darah Indonesia dari sang ayah yang bernama Marius Nainggolan. Nainggolan lahir kembar dan dibesarkan bersama tiga saudara laki dengan saudara kembar bernama Riana Nainggolan.
Sejak usai kecil pemilik nomor punggung 4 di AS Roma ditinggal pergi oleh sang ayah yang memilih pulang kampung ke Indonesia. Ia pun bersama ibunya dan beberapa saudaranya hidup sengsara di Belgia.
Ibunya, Lizi Bogaerts Nainggolan akhirnya terpaksa bekerja untuk membiayai kehidupan dua orang anaknya. "Dia (Lizi Bogaerts) mendapat bayaran 1.300 euro selama bekerja 10 jam sehari. Kami pun memakan makanan yang sama bahkan tiga kali seminggu dan kami bisa hidup sebulan tanpa listrik," sambung pesepakbola berusia 30 tahun.
Nainggolan pun menemukan kecintannya pada si kulit bundar ketika berusia 5 tahun. Bersama kakaknya, dia mulai bermain di Tubantia Borgehout, sebuah kesebelasan amatir dari kampung halamannya. Baru, pada usia 10 tahun ia pindah ke Germinal Beerschot.
Perjalanan Nainggolan sebagai pesepakbola dimulai ketika agen asal Belgia Alessandro Beltrami membawanya terbang ke Italia dan bermain untuk kesebelasan Serie B kala itu Piacenza sebelum bergabung dengan Cagliari pada 2010. "Pergi ke Italia? Sulit untuk bertahan di sana ketika pertama. Setiap enam bulan sekali saya selalu ingin pualng ke rumah. Namun saudara laki-laki saya meyakinkan saya untuk melanjutkannya di Italia dan menetap di sana."
Ketika kehidupannya di Negeri Piza sudah membaik Nainggola selalu mengirimkan uang sebesar 500 euro kepada sang ibu untuk membiayai keluarganya. Sementara itu ditanya tentang sang ayah, Nainggolan mengaku sudah memaafkan perbuatannya. Ia menjelaskan pernah datang ke Indonesia dan mencari ayahnya untuk bertemu, dikutip dari Football Italia.
"Ayahku? Saya pergi ke Indonesia empat tahun lalu. Saya ingin memberinya kesempatan lagi untuk kembali bersama keluarga, dan saya memaafkannya. Namun, dia justru memunggungi saya dan meminta saya uang."