Rabu 11 Jul 2018 21:33 WIB

Simpati Frank Lampard untuk Tim Penyelamat Gua Thailand

Ia berharap seluruh korban dapat pulih sesegera mungkin

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Hazliansyah
Foto yang dirilis Tham Luang Rescue Operation Center menunjukkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya saat ditemukan di dalam gua yang setengah terendam banjir di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7).
Foto: Tham Luang Rescue Operation Center via AP
Foto yang dirilis Tham Luang Rescue Operation Center menunjukkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya saat ditemukan di dalam gua yang setengah terendam banjir di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DERBY -- Mantan bintang Chelsea yang kini menjabat pelatih Derby County, Frank Lampard turut mengikuti pemberitaan proses penyelamatan satu tim sepak bola remaja bersama pelatihnya yang terjebak dalam gua di Tham Luang, Thailand. Ia memberi penghormatan kepada seluruh tim penyelamat yang melakukan proses penyelamatan dramatis yang dimulai sejak Ahad (8/7) tersebut. 

 

"Semua orang di Derby menginginkan mereka yang terlibat bisa pulih dengan cepat. Kami juga kirimkan simpati yang tulus kepada keluarga Saman Kunan, sosok yang sudah mengorbankan hidupnya untuk membantu anak-anak," tulis Lampard melalui akun Twitter-nya.

 

Kunan merupakan mantan penyelam angkatan laut Thailand yang menjadi sukarelawan untuk menyelamatkan ke-12 anak dan pelatih sepak bola dalam gua. Ia meninggal pada Jumat (6/7) saat mengisi tabung oksigen.

 

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha juga telah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelamatan. Upaya pemerintah, bantuan langsung masyarakat lokal Thailand maupun luar negeri dan curahan dukungan moral dari semua orang di berbagai belahan bumi membuat misi dapat berjalan sukses.

 

Ke-12 anak lelaki dan pelatih mereka terperangkap di dalam jaringan gua yang banjir sejak Sabtu (23/6). Sampai hari terakhir misi penyelamatan pada Selasa semuanya ditemukan dalam kondisi aman dan baik.

 

Mereka memasuki gua Tham Luang yang luas untuk pergi menjelajah setelah latihan sepak bola. Tapi, hujan lebat memenuhi jalanan yang sempit, menghalangi mereka untuk keluar.

Mereka ditemukan sepasang penyelam Inggris 10 hari kemudian dalam kondisi meringkuk di salah satu sudut gua yang kering, tepat di atas banjir. Meski tampak kurus, mereka tetap dapat tersenyum.

 

Saat ini seluruh korban sedang dirawat dan diisolasi di rumah sakit untuk mencegah penyebaran infeksi. Tapi, anggota keluarga sudah melihat kondisi mereka dari balik layar kaca. Nantinya, anggota keluarga akan diizinkan berinteraksi lebih dekat dengan mengenakan pakaian yang disterilkan.

 

Para pejabat kesehatan mengatakan, korban akan mendapat evaluasi kesehatan mental untuk melihat seberapa besar dampak cobaan tersebut kepada mereka. Para ahli mengatakan, kebersamaan antaranggota tim dan semangat muda mereka akan banyak membantu proses pemulihan mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement