Kamis 19 Jul 2018 07:16 WIB

Tertarik Ikutan Relay Marathon di Kudus? Ini Syaratnya

Relay marathon memiliki sejumlah perbedaan dengan lomba marathon pada umumnya

Direktur runID, Bertha Gani menjelaskan tentang ajang Tiket.com Kudus Relay Marathon 2018
Foto: ist
Direktur runID, Bertha Gani menjelaskan tentang ajang Tiket.com Kudus Relay Marathon 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Tiket.com Kudus Relay Marathon 2018 (TKRM)" menyuguhkan konsep berbeda dengan lomba lari marathon pada umumnya. Empat orang pelari yang tergabung dalam satu tim akan berlari secara bergantian untuk menempuh total jarak marathon 42,195 kilometer.

Direktur runID, Bertha Gani selaku pengelola lomba mengatakan, relay marathon memiliki sejumlah perbedaan dengan lomba marathon pada umumnya.

"TKRM ini yang pertama di Indonesia, jadi menjadi hal yang unik. Jaraknya marathon, tapi dilakukan oleh empat orang (pelari)," ujar Bertha Gani dalam jumpa pers TKRM 2018, Rabu (19/7) kemarin.

Relay Marathon adalah lomba lari estafet yang berasal dari Jepang. Umumnya untuk jarak jauh yang diikuti sejumlah pelari yang tergabung dalam satu tim.

Sebagai penanda, setiap pelari memakai tasuki (selempang) untuk dioper ke pelari berikutnya. Begitu seterusnya hingga pelari terakhir.

Ghani menjelaskan akan ada tiga transisi area di dalam lomba. Transisi area ini akan menjadi tempat bagi pelari untuk memindahkan tatsuki (selempang).

"Dan karena ini adalah lomba, jadi tetap ada batas waktu tempuh untuk menyelesaikan lomba," ujar Ghani.

Batas waktu yang ditentukan adalah 6 jam untuk satu tim. Atau 1 jam 30 menit untuk masing-masing pelari dalam satu tim. Selain itu, dalam satu tim juga diharuskan terdapat satu pelari yang berbeda jenis kelamin.

"Jadi buat pelari yang ingin memiliki waktu terbaiknya, ajang ini cocok banget," ujar Ghani.

Terlebih rute yang dilalui di TKRM 2018 bakal memberikan sensasi tersendiri bagi pelari. Yakni melewati berbagai sudut kota Kudus yang ikonik, asri dan masyarakatnya yang ramah.

"Treknya juga relatif standar, tidak ada tanjakan. Jadi ajang ini benar-benar kesempatan untuk pelari meraih waktu terbaik (personal best)," ujarnya.

Co Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa, mengatakan, TKRM 2018 menjadi salah satu upaya pihaknya memberikan warna baru dalam olahraga lari yang telah berkembang sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat. Selain untuk semakin menggairahkan sport tourism di Indonesia.

"Belakangan sport tourism terus tumbuh. Dan kita lihat kota Kudus sangat cocok untuk dikembangkan sebagai lokasi sport tourism karena memiliki basis budaya, kuliner, wisata religi dan kuliner yang tinggi," ujar Gaery.

Dengan keunikan-keunikan yang ditawarkan ia berharap TKRM 2018 dapat menarik minat para pecinta lari, baik nasional maupun internasional.

"Kita menargetkan 5.500 pelari dengan total hadiah lebih dari Rp 150 juta," ujar Gaery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement