Sabtu 04 Aug 2018 13:35 WIB

Besok, Indonesia Siap Torehkan Rekor Dunia Senam Poco-Poco

Kemenpora menggelar pemecahan rekor dunia Poco-Poco yang melibatkan 65 ribu peserta.

Rep: MGROL110/ Red: Israr Itah
Menpora Imam Nahrawi (tengah) ikut menari Poco-Poco pada acara sosialisasi pemecahan rekor dunia Poco-Poco di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kamis (10/5).
Foto: DOk Jusraga
Menpora Imam Nahrawi (tengah) ikut menari Poco-Poco pada acara sosialisasi pemecahan rekor dunia Poco-Poco di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar hajatan akbar menjelang Asian Games 2018. Bekerja sama dengan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI), Kemenpora menggelar pemecahan rekor dunia Poco-Poco yang melibatkan 65 ribu peserta di Jakarta pada Ahad (5/8).

Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mengatakan, pemerintah memandang kegiatan ini sangat strategis. Banyak hal yang bisa dicapai dari kegiatan ini, mulai dari memperkenalkan Indonesia kepada dunia, menyambut gelaran Asian Games dan Asian Para Games, serta momentum untuk mengajak rakyat Indonesia untuk gemar berolah raga.

"Ini bisa dimulai dengan gerakan poco-poco yang akan kita lakukan, karena hampir seluruh masyarakat nusantara mengetahuinya,” kata Isnanta dalam konferensi pers di Teater Wisma Kemenpora, Jakarta, Jumat (3/8).

Kemenpora berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat Indonesia akan merasakan semarak Asian Games yang akan dimulai pada 18 Agustus nanti. Kemenpora telah bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) untuk memutar lagu Poco-Poco dengan durasi tujuh menit di seluruh nusantara pada hari yang sama saat kegiatan berlangsung. Sebab, senam untuk memecahkan rekor dunia ini hanya memakan waktu tujuh menit.

"Ini langkah awal untuk mengajak masyarakat agar tidak malas berolah raga," tegasnya.

Secara keseluruhan mulai dari persiapan hingga selesai, kegiatan ini akan digelar dari pukul 06.30 WIB sampai 07.30 WIB. Senam berlangsung mulai dari halaman Istana Negara, Medan Merdeka Barat, Silang Monas, Thamrin Bundaran HI hingga Jalan Sudirman bertepatan dengan kegiatan Hari Bebas Kendaraan. Acara ini didukung penuh oleh Dharma Wanita Persatuan Kemenpora, TNI, POLRI. Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi juga akan turut hadir untuk memeriahkan acara.

Pencatatan pemecahan rekor akan dihadiri oleh pihak Guinness World Records yang akan mengirim langsung staff senior mereka dari kantor pusatnya di Landon, yaitu Paulina Sapinska. Hal yang dinilai adalah kekompakan gerakan peserta yang mencapai 65 ribu orang.

Jumlah ini terdiri dari peserta TNI 10 ribu relawan, 5 ribu polisi, 6.700 lembaga/Kementerian, 27 ribu siswa SLTA DKI, 3 ribu guru olahraga SLTA se-DKI, 800 SKPD DKI, 2 ribu fitness center dan sanggar senam, seribu perwakilan lintas agama dan seribu lingkungan RT/RW perumahan. Keseluruhan peserta akan dipandu 1.300 instruktur, 1.300 ketua regu dan 1.300 steward yang masing-masing akan mengkoordinir satu kelompok berisi 50 peserta senam.

Peserta akan diberikan transportasi berupa bus untuk sampai ke tempat tujuan sebelum melaksanakan shalat subuh. Peserta diimbau untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum ke lokasi. Shalat subuh akan dilakukan di tempat peserta akan melakukan senam dengan beralaskan selendang yang mereka gunakan untuk mengefesienkan waktu.

Wakil Ketua Umum Pemecahan Rekor Dunia Poco-Poco, Hermawan Kertajaya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan ini sebagai wujud rasa kebanggaan atas budaya bangsa serta cinta Tanah Air Indonesia. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada khalayak, mengingat aktivitas yang dilakukan telah menyebabkan lingkungan sekitar Monas sejak jam 04.00 hingga 08.00 WIB tertutup bagi pengunjung. Sebab, kegiatan ini disyaratkan oleh Guinness World Records harus terbebas dari pihak-pihak lain di luar pesenam.

"Persyaratannya memang tak semudah yang dibayangkan. Saat senam berlangsung, benar-benar dihitung seluruh peserta bisa didiskualifikasi kalau ada yang jongkok, capek atau gerakannya tidak sama," kata Hermawan. 

Kegiatan ini secara langsung akan diawasi oleh steward dibantu dengan pengerahan 30 drone yang dikendalikan oleh Federasi Aero Sport Indonesia bersama Dinas Pembinaan Potensi Dirgantara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement