REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Kiper futsal Christoffer Haagh 'berpindah arena' dari lapangan 5 vs 5 menuju lapangan besar untuk membantu menyelamatkan wajah tim nasional (timnas) Denmark yang kalah 0-3 dari Slowakia pada Rabu (5/9). Kegagalan untuk menyelesaikan masalah seputar kontrak memaksa Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) memainkan skuat minim pengalaman guna menghindari potensi hukuman dari Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Bukannya memasukkan nama-nama besar, seperti pengatur serangan Tottenham Hotspur Christian Eriksen yang membawa Denmark ke 16 besar Piala Dunia 2018, Denmark justru mengandalkan pemain-pemain dari Divisi III liga domestik dan para pemain futsal.
Tidak banyak yang dapat diharapkan dari Denmark saat 11 pemain intinya melakukan debut internasionalnya. Namun demikian, kekalahan ini dapat menjadi kemenangan moral bagi tim yang tidak diunggulkan ketika Haagh (31 tahun) memainkan pertandingan terpenting sepanjang hidupnya.
Gol yang dibukukan pemain Slovakia Adam Nemec pada menit ke-11 dapat menjadi sinyal munculnya hujan gol. Namun timnas Denmark yang kompak mampu bertahan dengan gagah berani dan tidak kemasukan gol lagi sampai Albert Rusnak mengemas gol pada menit ke-37.
Dilatih oleh mantan gelandang Arsenal dan Denmark John Jensen, Denmark terlihat terorganisasi dengan baik dan menciptakan beberapa peluang gol di Trnava. Lini belakang tim Dinamit terus menjadi batu karang pada babak kedua dan Haagh tidak kemasukan gol lagi sampai pemain pengganti Anders Foegt, mahasiswa ilmu politik merangkap pemain futsal, secara tidak sengaja membelokkan bola ke gawangnya sendiri pada menit ke-79.
Sayangnya, bagi para pemain Denmark penampilan-penampilan perdana untuk timnas ini sekaligus merupakan penampilan terakhirnya. Pasalnya, DBU diharapkan menyelesaikan kisruh yang ada dan kembali mengandalkan nama-nama besar untuk pertandingan Nations League melawan Wales di Aarhus pada Ahad (9/9).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
