Rabu 07 Nov 2018 15:21 WIB

Sri Hartati Raih 3 Emas dan Pecahkan 2 Rekor Dunia

Lifter putri Indonesia ini memecahkan rekor dunia untuk total angkatan dan squat.

Sri Hartati
Foto: Tangkapan Layar Youtube
Sri Hartati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lifter putri Indonesia, Sri Hartati, merebut tiga medali emas kejuaraan dunia angkat berat bertajuk World Open Powerlifting Championship di Halmstad, Swedia, 5-10 November. Dua emas di antaranya dibarengi dengan memecahkan rekor dunia.

Sri Hartati yang merupakan lifter binaan Gajah Lampung ini berdasarkan laporan dari PB PABBSI, Rabu (7/11), turun di kelas 57 kg. Ia berhasil memecahkan dua rekor dunia, masing-masing untuk total angkatan dan di jenis angkatan squat.

Di total angkatan, Sri Hartati mencatat rekor dunia baru dengan total angkatan 565 kg sekaligus merebut emas. Kemudian di angkatan squat, lifter putri berusia 34 tahun tersebut mencatat 225 kg sekaligus meraih emas.

Untuk jenis angkatan deadlift, Sri Hartati membuat angkatan 190 kg dan juga mempersembahkan emas. Sedangkan di angkatan bench press, Sri membuat angkatan 150 kg dan meraih perak. Dengan demikian, selain memecahkan dua rekor dunia Sri Hartati meraih tiga emas dan satu perak.

Selain Sri, lifter putri asal Kalimantan Timur, Widari, yang turun di kelas 47 kg putri juga berhasil merebut dua emas dan satu perak. Meski menempati peringkat kedua di total angkatan 476 kg, Widari memecahkan rekor dunia di jenis angkatan bench press dengan angkatan 141 kg. Di jenis angkatan deadlift, Widari merebut emas dengan 175 kg dan squat berada di peringkat keempat dengan 160 kg.

Ketua Umum PB PABBSI Rosan P Roeslani sangat bangga atas pencapaian cabang angkat besi dan angkat berat yang berkompetisi di level dunia. Apalagi, lifter yang dikirim mampu memecahkan rekor dunia.

"Kami semua di PB PABBSI merasa bangga dengan hasil di angkat besi dan angkat berat ini. Untuk itu kami akan memberikan apresiasi (bonus)," kata Rosan P Roeslani dalam keterangan resminya.

Pria yang juga Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga memberikan apresiasi khusus untuk Eko Yuli yang mampu mengukir sejarah karena baru pertama kali meraih juara dunia di cabang angkat besi pada nomor baru, yaitu 61 kg. "Mudah-mudahan prestaai ini berlanjut ke Olimpiade Tokyo 2020," kata Rosan P Roeslani menambahkan.

Indonesia pada Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Halmstad Swedia mengirimkan empat lifter, dua putri dan dua putra serta dua pelatih. Lifter angkat besi Eko Yuli Irawan yang baru saja turun di kejuaraan dunia angkat besi di Asghabat, Turkmenistan, dijadwalkan tiba di Tanah Air hari ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement