Selasa 25 Dec 2018 21:22 WIB

Pukulan Berat untuk Krisna dan Keluarga

Sebelum kecelakaan, Krisna mendapatkan hukuman paling berat bagi pesepak bola.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Endro Yuwanto
Suasana di depan ruangan, HCU RSUP Dr Sardjito tempat Krisna Adi  Darma menjalani perawatan intensif, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Suasana di depan ruangan, HCU RSUP Dr Sardjito tempat Krisna Adi Darma menjalani perawatan intensif, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemain PS Mojokerto Putra (PSPM), Krisna Adi Darma, masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito. Hingga Selasa (25/12) sore, Krisna bahkan belum diizinkan keluarga untuk menerima kunjungan.

Krisna tampak masih terbaring di salah satu tempat tidur di High Care Unit (HCU) RSUP Dr Sardjito. Dari kejauhan, tubuh lincahnya kini berbalut selimut biru yang melindunginya dari dingin.

Baca Juga

Keluarga, setia menemani Krisna di sekeliling tempat tidur. Beberapa masih terlihat cemas sambil terus memperhatikan kondisi Krisna. Sesekali, mereka menepuk pundak satu sama lain untuk saling menguatkan.

Sambil terus berdiri, bibir mereka tampak tidak berhenti memanjatkan doa demi kesembuhan Krisna. Walau beberapa memar masih terlihat di wajah, kondisi Krinsa tampak semakin membaik.

Selain selang pernafasan yang masih melintang di bawah lubang hidung, sejumlah perban masih tertempel, seperti di kuping Krisna. Beberapa rekan maupun kerabat tampak menunggu di depan ruangan, menanti kabar.

Sayang, Krisna memang belum dibolehkan menerima kunjungan karena membutuhkan banyak waktu istirahat. Republika.co.id sempat menemui ayahanda Krisna, tepat di depan ruangan tempat putranya dirawat di RSUP Dr Sardjito.

Walau tegar, mata sayunya cukup menggambarkan rata letih yang dirasakan. Pandangannya tidak fokus dan tampak bergegas kembali menemani Krisna yang masih berbaring di tempat tidur.

Namun, ayahanda tampak berusaha kuat untuk menemui sejumlah penjenguk. Ia berharap, Krisna tidak dulu diganggu agar mendapat banyak waktu istirahat, sehingga cepat pulih. "Lebih baik segera pergi," kata ayahanda Krisna kepada salah seorang penjenguk, Selasa (25/12) pagi.

Permintaan itu cukup bisa dipahami. Terlebih, setelah terlibat kecelakaan, putranya sempat mengalami kondisi koma. Karena itu, keluarga masih fokus menemani Krisna yang tengah memulihkan diri.

Sebelumnya, Krisna disebut mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Wates, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Ahad dini hari. Kecelakaan tepatnya terjadi di depan Pasar Balecatur. "Sekitar pukul 02.15 WIB di Jalan Wates Kilometer 7,5," ujar Kanit Lantas Polsek Gamping, AKP Sugiyo.

Krisna disebut membonceng sepeda motor matic bersama temannya dan melaju menuju arah barat. Namun, motor yang dikendarai menabrak bus di depannya yang tengah terparkir di pinggir jalan.

Belum diketahui secara pasti penyebab kendaraan yang dikendarai mereka bisa menabrak bus. Namun, diduga kecelakaan terjadi lantaran kondisi jalan yang tidak terlalu terang dan sedikit licin karena bekas hujan.

Kejadian ini pasti menambah pukulan sangat berat yang menimpa keluarga Krisna. Pasalnya, satu hari sebelum kecelakaan, Krisna baru saja mendapatkan hukuman paling berat yang bisa dialami pesepak bola.

Ya, Krisna tengah menjalani hukuman seumur hidup dari Komisi Disiplin PSSI. Hukuman diberikan usai Krisna dinyatakan terbukti terlibat dalam pengaturan skor di laga PS Mojokerto Putra kontra Aceh United di Liga 2 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement