Ahad 23 Jun 2019 14:32 WIB

Burundi, Kebanggaan Afrika Timur di Piala Afrika 2019

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, negara Afrika Timur lolos ke Piala Afrika.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Andri Saubani
Stiker Burundi, Francis Mustafa (kiri) menyundul bola pada laga Piala Afrika melawan Nigeria, Sabtu (22/6).
Foto: Twitter/@CAF_online
Stiker Burundi, Francis Mustafa (kiri) menyundul bola pada laga Piala Afrika melawan Nigeria, Sabtu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, ALEXANDRIA -- Siapa sangka negara konflik seperti Burundi bisa lolos ke Piala Afrika 2019. Untuk pertama kalinya ada negara Afrika Timur yang lolos kualifikasi dalam sejarah. Lolosnya Burundi setelah menempati peringkat kedua di Grup C, di belakang Mali dan di depan Gabon yang berada di urutan ketiga dengan selisih dua poin.

Burundi selama satu tahun diterpa perselisihan politik. Ketika the Burundian Swallows lolos kualifikasi, semua warga pun bersatu dengan sukacita lewat perayaan atas prestasi itu, ketika mereka menahan imbang Gabon 1-1 di kandang. Padahal Gabon dihuni oleh striker kelas dunia Pierre-Emerick Aubameyang.

Yang paling mengesankan, dalam babak kualifikasi, Burundi adalah negara yang tidak diperhitungkan di Grup C, tapi bisa tampil impresif. Mereka memetik kemenangan kandang dan tandang melawan Sudan Selatan dan mampu bersaing melawan tim-tim yang paling berpengalaman di grup, yaitu Mali dan Gabon.

Setelah mencapai prestasi bersejarah, Burundi pun tak ingin hanya meramaikan kompetisi tertinggi sepakbola di Afrika tersebut. Mereka bersumpah akan bertanggung jawab dalam fase grup, setelah membawa kepercayaan dari fase kualifikasi.

"Kami tidak di sini untuk berlibur atau melihat-lihat di Mesir. Kami ingin bersaing dengan tim-tim besar lainnya dan melihat apakah kami dapat lolos ke babak 16 besar,'' ucap pelatih Burundi, Oliver Niyungeko, dikutip dari Cafonline, Ahad (23/6).

Niyungeko. mengaku tidak ada tekanan untuk bisa tampil maksimal, dengan status sebagai debutan. Burundi adalah tim yang paling rendah menempati peringkat FIFA di Grup B, di posisi 134. Namun, Burundi kembali memberikan kejutan dalam laga perdana Grup B. Mereka mampu membuat Nigeria, sebagai juara empat kali Piala Afrika dan langganan peserta Piala Dunia, kesulitan.

Nigeria hanya mampu menang 1-0 atas Burundi, itu pun dengan gol telat di menit ke-77. Bahkan Burundi nyari unggul lebih dulu setelah sundulan Frederic Nsabiyumva membentur tiang gawang. Salah satu pemain yang paling terkenal di skuat Niyungeko itu adalah adalah mantan penyerang Stoke City Saido Berahino.

Berahino membuat keputusan untuk mengalihkan kesetiaannya ke negara kelahiran ayahnya, meskipun memenuhi syarat untuk bermain bersama Inggris. Striker Stoke City itu tampil menonjol di kualifikasi dan mencetak gol penyama kedudukan melawan Gabon di leg pertama. Yang juga layak ditonton dari tim ini adalah striker yang berbasis di Aljazair Abdul Razak Fiston yang mencetak enam gol di fase kualifikasi.

Usai dikalahkan Nigeria, Burundi kemudian akan bermain dengan sesama debutan, Madagaskar pada 26 Juni. Sebelum melakukan perjalanan ke Stadion Al Salaam di Kairo di mana mereka menghadapi Guinea dalam pertandingan grup terakhir pada 30 Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement