REPUBLIKA.CO.ID, ALEXANDRIA -- Kejutan terjadi pada laga pamungkas Grup B Piala Afrika 2019. Madagaskar menumbangkan Nigeria dua gol tanpa balas, di Alexandria Stadium, Ahad (30/6) malam WIB.
Pelatih Madagaskar, Nicolas Dupuis tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Timnya baru saja mengalahkan tim dengan sejarah besar di Benua Afrika.
"Saya harus berterima kasih kepada para pemain yang membuat saya dan masyarakat Madagaskar merasa bangga," kata juru taktik asal Prancis, itu dikutip dari the National, Senin (1/7).
Menurut Dupuis, Laskar Barea menunjukkan prestasi luar biasa. Meski demikian, ia tetap menghormati nama besar sang lawan. "Nigeria masih menjadi favorit (juara) di turnamen ini," ujar Dupuis.
Kapten Nigeria, John Obi Mikel mengakui kubunya gagal menampilkan yang terbaik. Beruntung dalam dua laga perdana, Super Eagles meraih kemenangan.
Dengan mengoleksi enam poin, Nigeria finis di peringkat kedua Grup B. Bersama Madagaskar, Obi Mikel dkk lolos ke babak 16 besar.
"Kami belum bermain baik di turnamen ini. Tapi di sisi lain, kekalahan seperti ini lebih baik terjadi sekarang, daripada terjadi di babak sistem gugur. Kami bisa mengetahui apa yang harus kami perbaiki dan menemukan cara untuk bermain lebih baik," kata legenda hidup Chelsea FC ini.
Nigeria pernah menjadi kampiun Piala Afrika 1980, 1994, dan 2013. Pada beberapa kesempatan tersebut, Super Eagles tidak pernah mengalami kekalahan dalam perjalanan menuju singgasana.
Pertandingan lain di Grup B mempertemukan Burundi versus Guinea. Nama pertama tumbang 0-2 di Al Salam Stadium, Ahad (30/6) malam WIB. Kemenangan tersebut membuat Guinea finis di peringkat ketiga tabel klasfika dengan mengoleksi empat poin dari tiga laga. Tim polesan Paul Put lolos ke zona play-off memperebutkan tiket babak 16 besar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
