Ahad 21 Jul 2019 18:27 WIB

Zheng Si Wei Puji Lawannya

Si Wei merasa penampilannya di partai final cukup baik.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Indira Rezkisari
Ganda campuran China Zheng Siwei (kiri) dan Huang Ya Qiong mengembalikan kok ke arah ganda campuran China Wang Yi Lyu dan Huang Dong Ping dalam final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (21/7/2019). Zheng Siwei-Huang Ya Qiong keluar sebagai juara nomor ganda campuran setelah menang 21-13, 21-18.
Foto: Antara
Ganda campuran China Zheng Siwei (kiri) dan Huang Ya Qiong mengembalikan kok ke arah ganda campuran China Wang Yi Lyu dan Huang Dong Ping dalam final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (21/7/2019). Zheng Siwei-Huang Ya Qiong keluar sebagai juara nomor ganda campuran setelah menang 21-13, 21-18.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda campuran Cina, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong menjuarai Blibli Indonesia Open 2019. Pasangan nomor satu dunia itu menang atas rekan satu negaranya Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dua gim langsung, 21-13, 21-18 di Istora Senaya, Jakarta, Ahad (21/7).

Si Wei memuji lawannya meski berhasil dikalahkan. Menurut dia, mereka bermain baik begitu juga dengan persiapannya.

Baca Juga

Si Wei juga mengklaim suasana di Istora juga membantu penampilannya. Oleh karena itu, Si Wei merasa permainannya di partai final cukup baik.

Si Wei juga tak menampik tak adanya pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada Indonesia Open kali ini turut menjadi faktor keberhasilannya meraih gelar. Dia mengatakan, seandainya pasangan tersebut masih ada akan sulit atlet luar bisa juara di Indonesia Open.

"Jadi dia memang sangat hebat kalau main di Istora. Tentu saja besar peluangnya," ujar Si Wei, usai pertandingan, Ahad.

Seperti diketahui, Owi/Butet adalah juara Indonesia Open 2018 dan 2017. Pasangan ini harus berpisah seiring pensiunnya Butet, sapaan akrab Liliyana Natsir.

Ya Qiong sendiri sangat senang bisa menjuarai Indonesia Open. Terlebih suasana Istora yang sangat meriah sehingga terkadang kesulitan mendengarkan pukulan di lapangan.

"Perlu berlatih lagi, supaya bisa mendengar pukulan," kata Ya Qiong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement