REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) berharap larangan tampil selama empat tahun ke depan dalam semua event olahraga dunia oleh Komite Eksekutif Badan Anti-Doping Dunia (WADA) tidak akan berdampak pada potensi partisipasi mereka di Piala Dunia 2022 Qatar.
"RFU belum menerima pernyataan FIFA terkait keputusan WADA. Kami tunduk dalam kepatuhan terhadap kebijakan antidoping dan berharap bahwa tidak akan ada batasan pada bagian FIFA untuk kami, serta organisasi acara atau kompetisi di Rusia," demikian pernyataan RFU dikutip Sportskeeda, Senin (9/12).
WADA telah mengumumkan Badan Anti-Doping Rusia (RUSADA) telah melanggar kebijakan resmi terkait antidoping bagi para atlet olahraga.
Bahkan, Negeri Beruang Merah diklaim telah membuat kamuflase dalam program doping yang mereka lakukan pada Olimpade Sochi 2014 silam. Saat itu, atlet Rusia memenangkan 33 medali dengan 13 di antaranya merupakan medali emas.
WADA melarang Rusia berlaga pada Olimpiade 2020 dan Olimpiade Musim Dingin 2022 serta Piala Dunia 2022. Atlet Rusia masih boleh tampil pada Olimpiade 2020 atau Olimpiade Musim Dingin 2022, tapi mereka tak menggunakan panji Rusia.
Presiden kehormatan RFU Vyacheslav Koloskov, yang sempat menjabat sebagai wakil presiden FIFA, sangat yakin timnas Rusia tidak akan terasingkan dalam hajatan sepak bola termegah Piala Dunia 2022.
"Apakah kita akan pergi ke Piala Dunia (Qatar) di bawah bendera kita? Saya masih harus pergi ke sana, tetapi saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang tim," jelas Koloskov kepada Championat.
Koloskov menambahkan Rusia harus berhati-hati untuk membahas topik ini, mengingat belum ada konfirmasi resmi dari FIFA terkait larangan WADA. "Saya yakin bahwa larangan ini tidak akan mempengaruhi sepak bola timas Rusia," sambung dia.
Keputusan WADA untuk menghukum Rusia itu diambil dengan suara bulat, kata juru bicara WADA. Rusia yang berusaha menonjolkan diri sebagai kekuatan olahraga global dihantam skandal doping. Ini sejak adanya laporan pada 2015 dari WADA yang mendapati bukti doping massal pada atletik Rusia.
Saat ini, Komite Olahraga Rusia memiliki waktu selama 21 hari guna mengajukan banding atas keputusan tersebut melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).