REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajemen Liga Primer Inggris beserta klub-klub pesertanya berkomitmen menjamin sebanyak mungkin orang bisa menyaksikan pertandingan di stadion. Para remaja menjadi target penonton yang disasar lebih banyak ke stadion.
Bulan lalu, manajemen Liga Primer mempublikasikan riset komprehensif soal tiket musim 2019/2020. Hasilnya, 32 pounds merupakan harga rata-rata tiket Liga Primer. Fakta lainnya, 53 persen fan melanjutkan membayar sekitar 30 pounds per pertandingan.
Kemudian, rata-rata harga tiket untuk remaja berusia di bawah 18 tahun hanya 7 pounds. Tujuan murahnya harga tiket untuk anak dan remaja agar Liga Primer bisa disaksikan oleh generasi muda secara langsung.
Fan Crystal Palace, Joseph Stone, menyambut positif kebijakan tersebut. Ia selalu membawa tiga generasi keluarganya menyaksikan tim kesayangannya di Selhurst Park.
"Harga tiket anak bagus karena tidak mahal. Kami jadi bisa menonton (Crystal Palace) bersama keluarga lainnya di stadion," kata Stone dilansir dari situs resmi Liga Primer pada Jumat (17/1).
Dari data di Manchester City, harga tiket anak di bawah 18 tahun berkisar 6-16 pounds per laga. Kebijakan ini membuat ludesnya 4.500 tiket anak untuk musim 2019/2020.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Liga Primer, Richard Masters menilai, laga tandang cukup efektif membantu keuangan klub karena mengisi okupansi stadion hingga 95 persen selama tujuh musim terakhir. Sejumlah klub menyediakan paket tiket laga tandang.
"Basis penggemar terus berkembang dari generasi ke generasi. Menyenangkan melihat murahnya tiket untuk anak-anak demi menjamin mereka menonton sekeluarga," kata
Masters. "Kami melakukan riset ini selama empat tahun terakhir dan harga tiket tetap konsisten, bahkan ada yang tak berubah sama sekali."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
