Ahad 19 Jan 2020 02:10 WIB

Strategi Menyerang Greysia/Apriyani Sesuai Kebutuhan

Pasangan Greysia/Apriyani miliki kekuatan menyerang yang luar biasa.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) disaksikan rekannya Apriyani Rahayu mengembalikan kok ke arah lawannya asal Korea Selatan Kim So Yeong dan Kong Hee Yong dalam pertandingan babak semi final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) disaksikan rekannya Apriyani Rahayu mengembalikan kok ke arah lawannya asal Korea Selatan Kim So Yeong dan Kong Hee Yong dalam pertandingan babak semi final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Strategi menyerang pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat mengalahkan pasangan Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong pada semifinal Daihatsu Indonesia Masters 2020 sesuai kebutuhan.

Pelatih ganda putri bulu tangkis Indonesia, Eng Hian mengungkap, strategi bermain bertahan hanya akan mendatangkan malapetaka bagi Greysia/Apriyani. Karena mereka mempunyai kekuatan menyerang yang luar biasa.

Baca Juga

"Kalau mereka banyak peluang menyerang, bisa kedodoran. Karena power, speednya luar biasa," kata Eng Hian, saat berbincang dengan republika, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/1).

Pertandingan melawan Kim/Kong berjalan ketat. Permainan rally panjang pada poin-poin kritis sempat terjadi yang dimenangkan oleh Greysia/Apriyani.

Menurut Eng Hian, anak asuhnya bermain disiplin saat terjadi rally panjang. Mereka tetap konsisten tidak memberikan bola lambung sehingga Kim/Kong tak mempunyai peluang melakukan serangan.

Greysia/Apriyani tetap mempunyai usaha mempertahankan poin meski terjadi rally panjang. Karena satu poin sangat berharga bagi kedua pasangan.

Eng Hian mengungkapkan apa yang biasa dilakukan kepada anak asuhnya ketika akan turun di partai final. Dia mengatakan usai pertandingan semifinal, langsung dilakukan evaluasi.

Kemudian Eng Hian mempersiapkan mental serta mengembalikan kondisi anak asuhnya. Untuk strategi biasanya dilakukan jelang pertandingan usai menganalisis permainan lawan.

"Malam rileksasi. Setelah main saya tidak memberatkan apapun. Evaluasi setelah bertanding gini. Besok setelah sarapan baru mulai untuk mikirin lagi," ungkap En Hian.

Greysia/Apriyani akan melawan ganda Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen di final, Ahad (19/1). Fruergaard/Sara melaju ke final setelah mengalahkan pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement