Ahad 19 Jan 2020 19:30 WIB

Menanti Pembuktian Maguire Sebagai Kapten MU

Maguire mengaku akan mencoba menjadi kapten MU di dalam dan di luar lapangan.

Rep: Muhammad Ikhwanudin/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Harry Maguire (kanan)  berduel dengan Raul Jimenez pada laga rematch putaran ketiga Piala FA Cup antara Manchester United dan Wolverhampton Wanderers di Old Trafford,  Manchester, Britain, 15 January 2020.  EPA-EFE/PETER POWELL
Foto: Peter Powell/EPA-EFE
Harry Maguire (kanan) berduel dengan Raul Jimenez pada laga rematch putaran ketiga Piala FA Cup antara Manchester United dan Wolverhampton Wanderers di Old Trafford, Manchester, Britain, 15 January 2020. EPA-EFE/PETER POWELL

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer resmi menunjuk Harry Maguire sebagai kapten skuat MU. Keputusan itu diambil setelah pemegang ban kapten sebelumnya, Ashley Young hengkang ke Inter Milan.

Maguire yang berposisi sebagai bek tengah, sejatinya bukan wajah baru dalam urusan memimpin skuat tim berjulukan Iblis Merah tersebut. Sejak didatangkan dari Leicester City pada awal musim, Maguire sudah menjadi kapten selama 12 pertandingan terakhir MU.

"Harry (Maguire) sudah memakai ban kapten, dan ia akan tetap memakainya," kata Solskjaer dalam laman resmi MU.

Selain Maguire, ada nama David De Gea, Axel Tuanzebe, Nemanja Matic, dan Marcus Rashford yang pernah dipilih menjadi kapten. Hal ini pun menjadi momentum pembuktian Maguire mengingat ia bukan satu-satunya pemimpin, terlebih lagi pemain berusia 26 tahun itu tergolong pemain anyar.

Solskjaer beralasan, pilihannya terhadap Maguire juga didasari oleh pengalaman yang bersangkutan memimpin skuat. Pasalnya, Maguire saat ini juga merupakan kapten tim nasional Inggris.

"Dia datang dengan status pemimpin tim. Saya tidak terkejut bahkan kagum dengan kepemimpinannya," ujar Solskjaer.

Senada dengan itu, Maguire mengaku antusias setelah dipercaya mengemban amanah untuk menjadi kepala rekan-rekannya di skuat. Meski baru setengah musim berada di Manchester, ia merasa sangat dihargai oleh seluruh pihak.

"Sebuah kehormatan dapat menjadi kapten di klub prestisius ini. Saya merasa sangat senang dan akan melanjutkan kerja keras saya untuk mengerahkan yang terbaik, agar klub ini kembali sukses," katanya.

Ia tak menghawatirkan status pemain baru di MU. Justru, keputusan tim menunjukknya menjadi kapten akan ia jadikan sebagai kesempatan meraih kepercayaan orang-orang.

"Saya akan menjadi kapten di dalam dan di luar lapangan. Saya melihat ke depan, tujuan saya adalah membuat tim ini sukses selama saya berada di sini," ujarnya.

Terkait gaya kepemimpinan, ia mengatakan diirnya termasuk orang yang fleksibel. Selama menjadi kapten, ia memadupadankan perkataan dan perbuatan kepada rekan-rekan setimnya.

Selain itu, ia juga memiliki standar khusus untuk menjaga kestabilan skuat di atas lapangan, terutama dalam berkomunikasi selama pertandingan. Menurutnya, hal itu dapat membuat tim berkembang dengan baik.

"Itu hal yang saya lakukan dalam beberapa tahun. Saya berbicara banyak di lapangan dan terus mencoba berkembang bersama teman-teman," ujar dia.

Maguire menambah panjang daftar nama penggawa MU yang pernah mengepalai skuat Iblis Merah di era Liga Primer Inggris. Nama-nama besar seperti Roy Keane, Eric Cantona, dan Gary Neville menjadikan tugas Maguire kian berat memikat hati penggemar.

Media daring asal Inggris, Planet Football merilis daftar 11 kapten MU terbaik selama Liga Primer bergulir. Nama Maguire pun masih terpampang sebagai yang terakhir dalam peringkat itu. Sebab, kontribusinya yang masih seumur jagung belum dianggap cukup sebagai salah satu kapten yang berperan vital.

Di atas Maguire, ada Ashley Young sebagai 10 besar kapten terbaik. Loyalitas Young membela MU selama hampir satu dekade menjadikan gelandang berusia 34 tahun itu menjadi pilihan Solskjaer menunjuknya sebagai kapten.

Terus ke atas, ada Antonio Valencia, Michael Carrick, dan Wayne Rooney yang termasuk dalam daftar pemimpin terbaik. Ada pula nama Nemanja Vidic menjadi pelengkap pemain emas di akhir era Sir Alex Ferguson.

Di peringkat kelima, Steve Bruce menjadi kapten terbaik karena mampu memimpin MU di awal era Liga Primer. Gary Neville terpilih menjadi yang keempat karena loyalitasnya bersama MU sejak di akademi. Ia terus membela MU hingga akhir kariernya di tahun 2010.

Eric Cantona menjadi terbaik ketiga karena dinilai sebagai salah satu pemain ikonik MU. Gaya berpakaian dan permainannya disebut masih melekat di ingatan para penggemar MU. Selanjutnya, Bryan Robson menjadi kapten terbaik kedua MU. Sebab, ia berhasil mempersembahkan trofi Liga Primer di musim 1993-1994.

Planet Football memilih Roy Keane sebagai kapten terbaik MU sepanjang masa. Gelandang bertahan medio 2000-an itu membawa MU ke saat-saat keemasan. Dengan gaya agresifnya, ia berhasil mempersembahkan treble winners di tahun 1999.

(Muhammad Ikhwanuddin)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement