Rabu 05 Feb 2020 07:15 WIB

Demi Grand Slam, Serena Williams Butuh Strategi Baru

Serena kehilangan 4 kesempatan meraih trofi grand slam di final pasca-melahirkan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
 Petenis senior Amerika Serikat, Serena Williams.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Petenis senior Amerika Serikat, Serena Williams.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou mengatakan, Serena membutuhkan strategi baru setelah gagal kembali meraih gelar grand slam di Australia Terbuka 2020 bulan lalu. Serena tersingkir di babak ketiga.

Petenis putri asal Amerika Serikat (AS) itu kehilangan empat kali kesempatan meraih trofi grand slam di partai final pasca-melahirkan pada September 2017. Menurut Patrick, Serena harus menerima kenyataan bahwa strateginya sekarang sudah tak bisa digunakan.

"Mungkin kembali kepada sudut pandang yang berbeda, strategi yang berbeda dan tujuan yang berbeda," kata Patrick dilansir dari BBC, Rabu (5/2).

Di satu sisi, kata Patrick, Serena merasa permainannya berjalan positif. Namun di sisi lain permainannya negatif saat gagal menambah 23 torehan trofi grand slam yang kini ia genggam.

Patrick berpandangan, Williams bisa melakukan perubahan strategi. Sebab jika tidak, pemain 38 tahun itu tak akan berada di lapangan.

Patrick sudah sejak 2012 menjadi pelatih Williams. Sepanjang itu, Patrick mengantarkan Williams meraih 10 gelar grand slam. Patrick mengaku penampilan Serena di Australia Terbuka 2020 mengecewakan. "Kami sama sekali tidak berharap kehilangan begitu awal atau kehilangan sama sekali," tuturnya.

Patrick mengatakan, Serena sudah bisa pensiun tenang karena memiliki segalanya, termasuk 23 gelar grand slam. Namun, Serena memilih kembali ke lapangan dan melakukan segala upaya untuk menambah koleksi grand slam.

Patrick tak bisa menebak akan berapa lama lagi Serena akan bermain. Namun, mencapai empat final grand slam pasca-melahirkan adalah pencapaian luar biasa.

"Levelnya cukup bagus, tetapi kami harus memahami apa yang sedang terjadi dan mengapa dia tidak bisa memenangkannya. Ada perbedaan besar antara mencapai final dan menang," jelas Patrick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement