REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 6 Februari 1958, kecelakaan pesawat menimpa segenap kru, wartawan, dan para pemain MU di kota Muenchen, Jerman. Sebanyak 23 penumpang tewas.
Mereka di antaranya delapan pemain top MU, tiga kru MU, dua awak pesawat, serta delapan wartawan yang sedang meliput. Insiden nahas itu terjadi saat MU bertolak pulang seusai melakoni laga leg kedua perempat final Liga Champions 1958 melawan klub asal Serbia, Red Star Belgrade.
Kala itu, rona bahagia terpancar dari para pemain MU seusai memastikan lolos ke semifinal dengan menahan imbang Belgrade, 3-3. Sayangnya, kebahagiaan itu tak bertahan lama.
Pesawat milik British European Airways jatuh di Muenchen. Sebanyak 20 dari 44 penumpang akhirnya tewas seketika dan tiga lainnya tewas setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Rechts der Isar, Muenchen.
Kejadiaan nahas itu juga sempat mengancam laga semifinal Liga Champions 1958 yang dilakoni MU melawan AC Milan. Namun, meski berduka, skuat besutan Matt Busby tetap meneruskan kompetisi. Sayangnya, mereka tampil bukan dengan skuat terbaik untuk meladeni AC Milan dan akhirnya tersingkir.
Kini, setiap 6 Februari selalu dikenang dalam sejarah MU. Para penggawa dan pendukung MU akan selalu mengenangnya dengan berdoa dan mengheningkan cipta sejenak mengenang para korban kecelakaan itu. Insiden 6 Februari ini pun menjadi tragedi nasional bagi Inggris.