Jumat 27 Mar 2020 23:58 WIB

Federasi Rugbi Italia Batalkan Musim Kompetisi

Pembatalan kompetisi dilakukan untuk melindungin kesehatan atlet dan seluruh orang.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Didi Purwadi
Petugas medis berjalan di Roma saat Italia tengah dilanda virus corona. Italia akan menyediakan 10 ribu dokter dari mahasiswa kedokteran yang baru lulus. Ilustrasi.
Foto: Angelo Carconi/EPA
Petugas medis berjalan di Roma saat Italia tengah dilanda virus corona. Italia akan menyediakan 10 ribu dokter dari mahasiswa kedokteran yang baru lulus. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Federasi Rugbi Italia (FIR) secara resmi membatalkan musim 2019/2020 karena penyebaran virus corona yang semakin memburuk di Italia. Sebuah pernyataan dirilis oleh FIR dilansir dari Football Italia, Jumat (27/3) pagi bahwa tidak ada juara, promosi dan degradasi dalam kompetisi musim ini.

Federasi mengatakan pembatalan ini untuk melindungi kesehatan atlet dan seluruh  orang-orang yang terlibat. Keputusan ini untuk memberikan waktu kepada mereka agar bisa merencanakan perjalanannya musim depan.

Baca Juga

FIR membawahi empat divisi yaitu Top 12, Serie A, Serie B dan Serie C. Kendati demikian, klub-klub di Top12 dengan posisi tertinggi yang memenuhi syarat tampil di European Rugby Continental Sheild tetap bisa mengikuti.

Sikap FIR tersebut berbeda dengan federasi sepak bola Italia yang bertekad menyelesaikan sisa kompetisi musim ini. Seperti diketahui pertandingan sepak bola di Italia ditunda hingga 3 April. Namun, tampaknya penundaan akan diperpanjang melihat kondisi Italia yang masih krisis.

Italia adalah salah satu negara tertinggi yang warganya terinfeksi corona. Lebih dari 80 ribu warga Italia terkena virus ini dan lebih dari delapan ribu meninggal. Angka tersebut melebihi angka kematian Cina, tempat asal virus ini.

Pemerintah Italia sampai saat ini masih memberlakukan lockdown dan tidak tahu kapan keputusan itu akan dicabut. Mereka sedang berjuang mengatasi virus yang berasal dari Wuhan, Cina ini.

Italia sebagai negara favorit tujuan wisatawan dunia seketika berubah menjadi kota mati. Tak ada aktivitas karena aparat keamanan memberlakukan pengamanan ketat kepada warga yang keluar rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement