REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho, terus dikabarkan menjadi incaran utama Manchester United sejak awal musim ini. Namun, di dua kali jendela transfer pemain pada musim ini, United masih menemui kegagalan dalam usaha mendatangkan pemain sayap berusia 19 tahun tersebut.
Pada awal musim ini, United sempat berusaha untuk membawa Sancho ke Stadion Old Trafford. Namun, winger asal Inggris itu lebih memilih bertahan di Dortmund. Sebenarnya, kehadiran Sancho itu diharapkan bisa menambah daya gedor serangan United, terutama di sisi kanan penyerangan.
Pada musim ini, winger asal Inggris itu kembali membuktikan kualitasnya dengan torehan 14 gol dan 15 assist dari 23 caps di pentas Bundesliga. Alhasil, tidak hanya United, sejumlah klub top Eropa pun dikabarkan berminat meminang Sancho. Real Madrid, Barcelona, dan Paris Saint-Germain disebut-sebut siap bersaing dalam perekrutan Sancho.
Sementara dari tanah Inggris, Manchester City, Chelsea dan Liverpool menjadi pesaing terdekat United dalam perburuan tanda tangan Sancho. Namun, seperti dilansir Daily Star, Selasa (7/4), manajemen United optimis bisa mengamankan tanda tangan Sancho pada bursa transfer mendatang.
Dari segi nilai transfer dan tawaran gaji untuk Sancho, United siap merogoh kocek dalam-dalam. ''United akan menawarkan gaji besar mencapai 400 ribu pound per pekan (Rp 7,95 miliar) buat Sancho. Sedangkan untuk nilai transfer, United siap menggelontorkan dana transfer hingga 120 juta pound,'' tulis laporan Daily Star.
Manajemen United memang terus mendukung sepenuhnya pelatih Ole Gunnar Solskjaer dalam mendatangkan pemain-pemain incarannya. Pun pada bursa transfer pemain mendatang. Bahkan, manajemen United telah menyiapkan dana sebesar 150 juta poundsterling untuk dana transfer United pada bursa transfer mendatang.
Sementara dalam sebuah wawancara dengan Bild, CEO Dortmund, Hans-Joachim Watzke, mengakui, kendati tetap berharap Sancho untuk tetap bertahan di Dortmund, tapi Watzke tidak bisa menghalangi keinginan Sancho untuk hengkang.
''Bahkan sebelum wabah virus Corona, kami tetap berharap, dia bertahan bersama kami. Namun, akhirnya Anda harus tetap menghormati keputusan seorang pemain,'' kata Watzke, akhir bulan lalu.