Kamis 09 Apr 2020 23:01 WIB

Atlet Paralimpik Persiapkan Paralimpiade di Rumah

Pemulangan atlet dilakukan mengikuti keputusan Komite Paralimpiade Internasional.

Pelatih kepala paraatletik Slamet Widodo.
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Pelatih kepala paraatletik Slamet Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas paraatletik Indonesia Slamet Widodo menyatakan bahwa atlet yang sebelumnya mengikuti pelatnas di Solo, Jawa Tengah, harus dipulangkan. Para atlet diminta melakukan persiapan terprogram secara mandiri di rumah masing-masing.

Pemulangan atlet paraatletik tersebut dilakukan mengikuti keputusan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) yang menunda pelaksanaan Paralimpiade Tokyo menjadi 4 Agustus-5 September 2021 akibat wabah virus corona.

"Paralimpiade kan sudah resmi diundur tahun depan, pelatnas pun sementara dihentikan. Namun atlet wajib latihan di rumah secara terprogram," kata Slamet, Kamis (9/4).

Sebelumnya, Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia mengumumkan bahwa pelatnas untuk persiapan ASEAN Paragames di Filipina terpaksa dihentikan dan sebanyak 269 atlet yang mengikuti pelatnas di Solo dikembalikan ke rumah masing-masing.

Namun khusus bagi atlet yang lolos Paralimpiade Tokyo, tetap berada di Solo dan meneruskan pelatnas, sebelum akhirnya turut dipulangkan akibat penundaan Paralimpiade 2020.

Menurut pria yang juga menjabat Kepala Pembinaan dan Prestasi NPC Jawa Tengah ini, meski atlet berlatih di rumah namun proses latihan akan tetap dipandu dan dipantau oleh tim pelatih. Nantinya, jika keadaan membaik maka atlet yang mengikuti pelatnas akan dipanggil kembali pada bulan Agustus.

"Awal Agustus akan dipanggil lagi, dengan catatan status darurat wabah corona sudah selesai," kata Slamet menjelaskan.

Cabang olahraga paraatletik sudah mengamankan dua nama untuk mengikuti Paralimpiada Tokyo, yaitu Karisma Evi Tiarani dan Sapto Yoga Purnomo.

Karisma lolos ke Paralimpiade Tokyo setelah menjuarai Kejuaraan Paraatletik Dubai 2019 di nomor 100 meter putri kelas T63 dengan catatan waktu 14,72 detik. Sementara, Sapto Yoga dipastikan lolos setelah meraih medali perunggu di nomor lari 100 meter kelas T37 usai mencatatkan waktu 11,41 detik di kejuaraan yang sama.

Dalam regulasi kualifikasi, atlet yang menempati peringkat satu sampai empat di Kejuaraan Dunia otomatis mendapatkan tiket ke Paralimpiade Tokyo 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement