REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta mengungkapkan pada Jumat (8/5) bahwa revisi kalender MotoGP 2020 kemungkinan keluar pada awal Juni. Namun ia masih akan menunggu jadwal baru Formula 1 (F1) untuk menghindari bentrok balapan.
"Kami melakukan prosedur yang sama dengan sejumlah pemerintah negara yang berbeda yang kami tuju. Kami kira mungkin awal Juni kami bisa mengusulkan kalender definitif karena kami mencari tanggal berbeda dan karena kami juga menunggu kalender F1 untuk menghindari bentrok," kata Ezpeleta dalam wawancara video seperti dilansir laman resmi MotoGP, Jumat.
Sebagai pemegang hak komersial MotoGP, Dorna Sports ingin memulai musim yang tertunda karena pandemi virus corona pada Juli nanti.
Mereka pun pekan ini telah sepakat dengan pemerintah Andalusia dan Dewan Kota Jerez mengajukan proposal kepada pemerintah Spanyol untuk menggelar dua seri pembuka MotoGP di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, plus satu seri WorldSBK. Kedua Grand Prix MotoGP untuk tanggal 19 dan 26 Juli, sementara seri Superbike mengambil slot tanggal 2 Agustus.
"Kami menunggu jawaban dari Pemerintah Spanyol terkait hal itu pekan depan," kata Ezpeleta.
Di tengah krisis kesehatan global, salah satu cara meyakinkan negara tuan rumah dan penyelenggara adalah dengan skenario balapan tanpa penonton. Tak hanya dua seri balapan, Ezpeleta juga mengajukan kemungkinan untuk menggelar sesi tes Di Jerez sebelum Grand Prix. "Proposal kami untuk mengadakan tes pada Rabu, sebelum akhir pekan."
Sementara itu, F1 juga memiliki rencana memulai musim balapan yang tertunda pada pekan pertama Juli di Austria.
Pandemi Covid-19 telah memaksa sebelas Grand Prix yang ada di kalender MotoGP tak bisa digelar sesuai jadwal, diawali seri pembuka di Qatar yang batal pada awal Maret. Penyelenggara Grand Prix Jerman, Belanda, dan Finlandia juga memutuskan untuk membatalkan balapan tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
