Sabtu 09 May 2020 20:54 WIB

Pemain Pelita Jaya Harap Bantuan Pemerintah Tolong Adiknya

Adik Adhi Pratama terjebak di India selama dua bulan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Adhi Pratama (kanan) dan adik perempuannya, Widya Dwi Oktaviani.
Foto: Dok. Pri
Adhi Pratama (kanan) dan adik perempuannya, Widya Dwi Oktaviani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa cemas kini sedang menggelayuti pebasket Pelita Jaya Adhi Pratama dan keluarga. Sudah dua bulan adik kandungnya yang tengah menimba ilmu di India, terjebak kebijakan lockdown.

Widya Dwi Oktaviani, Adik dari pemain berposisi Bigman ini terancam dievakuasi dari hostel milik Punjab University. Penginapan kampus itu dialihfungsikan menjadi tempat isolasi pasien-pasien Covid-19.

Adhi yang juga anggota skuat timnas Indonesia untuk Asian Games 2018 berharap, pemerintah dapat mengevakuasi adiknya, yang tercatat sebagai satu-satunya warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di hostel kampus tersebut

"Harapan saya pemerintah bergerak cepat membantu untuk memulangkan adik saya. Karena sudah dua bulan terjebak di India. Saya pernah menghubungi Kedubes India namun responsnya kurang baik. Melalui medsos saya juga melakukan direct message (DM) ke akun Kemenlu namun juga belum ada respons," ujar Adhi ketika dihubungi Republika.co.id, Sabtu (9/5).

Adhi juga menulis di akun Twitternya @adhipratama14, "Please bantuannya guys! Ini insta story adek gw yang ada di india. Please kalo ada yang tau harus lapor kemana tolong info ke gue ya. @widyawioktvn sabar ya dut," tulisnya, Sabtu (9/5) pagi.

Adhi juga mengunggah cuplikan layar Instagram Stories dari akun Instagram milik Wiwid, seputar rencana evakuasi mendadak yang akan dilakukan oleh pemerintah setempat. Mahasiswi yang tengah mengejar gelar MBA tersebut merasa terancam lantaran disiplin jaga jarak bukan menjadi prioritas, setelah mengetahui bahwa kamar barunya nanti akan dihuni dua orang. 

"Sedih sesedihnya kemarin dapat kabar buruk dari hostel kampus kalau gue dan teman-teman international students yang lain harus caw dari hostel dengan hitungan jam. Packing semua barang-barang dengan gak lebih dari 3 jam cuyyy gila bgt," tulis perempuan berusia 24 tahun ini.

Wiwid melanjutkan, "Jadi dengar-dengarr ternyata hostel tempat gue tinggal bakal dijadiin tempat isolasi buat warga lokal yg baru aja di evakuasi sama pemerintah India dari negara lain atau state lain. Kabarnya cuma 14 hari tapi kita semua harus kosongin kamar dihari itu juga."

"Mereka sediain truk buat angkut barang-barang kita dan di pindahin ke hostel lain. Ini memang aturan pemerintah setempat buat jadiin hostel gue itu jadi tempat isolasi di karenakan universitas ini adalah kampus negeri jadi ibaratnya ini lahan punya pemerintah. Tapi bener-bener no plan. Kita di pindahin ke hostel yg menurut gue TIDAK LAYAK untuk ditempati. Beda cerita kalo kita harus bersihin dulu, tapi itu kondisinya malem dan boro-boro mah beres-beres dehhh. Dan sedihnya lagi 1 kamar 2 orang!!! wheres sosyel distensing???".

Di pengujung curhatannya melalui fasilitas yang kerap disebut Insta Story tersebut, Wiwid berharap uluran tangan pemerintah Indonesia untuk lebih memerhatikan kondisi WNI yang tengah "terjebak" di negeri Bollywood ini.

Terlebih, Wiwid merupakan satu-satunya orang Indonesia yang berada di hostel kampus tersebut. "Waahhh bingung dong. Orang indo satu-satunya, yg lain African, Indian, Afghanni mereka pakai bahasa masing-masing buat komunikasi lah jujur gue confuse dan coba hubungi KBRI dan mereka bilang bakal di lanjutkan sama team," tulisnya.

"Berharap banget pemerintah Indonesia juga concern sama hal kek gini. India udah evacuate warga nya satu persatu yg ada di negara lain. Tapi kita?? WNI yg ada di sini setau gue ga lebih dr 300 oeang dan case di India udh mencapai angka 50km ribu. Mau nunggu sampe total deaths nya 50 ridudlu??"," Wiwid, menutup penggalan kisah kelamnya selama beberapa terakhir ini melalui akun media sosialnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement