Rabu 13 May 2020 01:51 WIB

Tendangan Zvonimir Boban yang Mengubah Sejarah

Zvonimir Boban mungkin tak pernah berpikir tendangannya akan mengubah sejarah.

Mantan Direktur Olahraga AC Milan Zvonimir Boban.
Foto: EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Mantan Direktur Olahraga AC Milan Zvonimir Boban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zvonimir Boban mungkin tak pernah berpikir tendangannya ke arah seorang polisi akan mengubah sejarah Yugoslavia. Negara multietnis itu memang sudah berada di ujung perpecahan ketika klub asal Kroasia Dinamo Zagreb menjamu Red Star Belgrade di Stadion Maksimir, Hari ini (13 Mei)  pada 1990 silam.

Tendangan Boban menjadi awal berdirinya Kroasia sekaligus perang paling ganas di Eropa sejak Nazi Jerman menelan kekalahan 1945. Laga itu berlangsung panas menyusul kemenangan partai prokemerdekaan yang dipimpin Franjo Tudjman pada pemilihan umum di Kroasia. Kerusuhan pun tak terhindarkan.

Boban yang kala itu masih berusia 21 tahun melepaskan tendangan kungfu ke arah seorang polisi yang sedang memukuli fans klub asal Kroasia itu. “Saya di sini, siap mengorbankan hidup, karier, dan semua kejayaan yang mungkin akan datang untuk satu hal : Kroasia!” seru Boban.

Federasi Sepak bola Yugoslavia menghukum Boban lima bulan. Ia pun harus absen di Piala Dunia 1990. Tapi, tendangan itu menyatukan Kroasia untuk memisahkan diri dari Yugoslavia. Setahun kemudian, Kroasia mengumumkan kemerdekaannya dan memulai perang melawan Yugoslavia. Perang berlangsung hingga 1995.

Pada 11 Januari 2011, CNN memasukkan pertandingan ini dalam daftar lima laga sepak bola yang mengubah sejarah dunia. Sementara, Boban menandatangani kontrak dengan AC Milan pada 1991. Ia menuai sukses selama sembilan musim menghuni San Siro. Pada Piala Dunia 1998, ia menjadi kapten yang mengantar Kroasia menduduki posisi ketiga.

sumber : Rekor
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement