REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Penasehat Olympique Lyon, Gerard Houllier menyebut Paris Saint-Germain (PSG) dan Olympique Marseille berkonspirasi membujuk pemerintah Prancis untuk membatalkan Ligue 1 musim 2019/20.
Mantan pelatih Liverpool itu menjadi sorotan karena melontarkan pernyataan kontroversial saat penyelenggara kompetisi menyerahkan gelar Ligue 1 ke PSG.
"Ada hubungan antara Marseille dan PSG. Ada persekongkolan antarmereka dan ini sudah direncanakan untuk mengeliminasi Lyon," kata Houllier kepada OLTV, dikutip Goal International.
Di klasemen akhir, Lyon terhenti di urutan ketujuh dengan perolehan 40 poin. Ini berbeda jauh dengan PSG (56 poin) dan Marseille (50 poin).
"Ini tidak diungkap karena pemerintah Prancis terlibat di dalamnya. Saya mengikuti seluruh konferensi pers (Presiden) Emmanuel Macron dan (Perdana Menteri) Edouard Phillipe, dan mereka tidak pernah berbicara soal olahraga," ujarnya.
"Tiba-tiba Ligue 1 dibatalkan. Ini pertama kalinya mereka berbicara tentang olahraga, menurut saya aneh," kata dia.
Keputusan pembatalan Ligue 1 diambil dari kalkulasi poin per pertandingan. Sebanyak 18 dari 20 tim sudah menjalani jumlah laga yang serupa. Hanya PSG dan Strasbourg yang bermain satu partai lebih sedikit.
Namun, Houllier tidak berpikir keputusan itu adil. Menurutnya, setiap tim menjalani pertandingan yang berbeda-beda dan masih menyisakan sisa laga yang berbeda-beda pula.
"Saya lihat ini tak adil, turnamen seharusnya tidak berhenti di hari ketiga, ke-19, atau ke-28. Kita harus berjalan hingga akhir," ucapnya.