REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Normalnya, sebuah pertandingan tinju hanya berlangsung 12 ronde. Namun, pertarungan yang mempertemukan Harry Sharpe dan Frank Crosby pada 2 Februari 1892 itu berlangsung dalam 77 ronde.
Durasi pertandingan itu berlangsung selama lima jam dan lima menit. Dalam sejarah olah raga modern, duel kedua petinju itu terca tat sebagai pertarungan terlama sekaligus paling brutal dalam sejarah.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Uniknya juga, pertarungan yang berlangsung sangat lama itu membuat sang wasit mundur saat 12 ronde sebelum pertan dingan itu dinyatakan berhenti. Pemenang dari duel itu adalah Sharpe. Ia menang setelah Crosby yang sudah kelelahan justru memukulkan kepalanya sendiri. Pada pengujung pertarungan itu, kedua petinju langsung tersungkur di matras.
Atas kemenangan itu, Sharpe mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar 500 dolar AS. Namun, secara ironis, ia juga harus menjalani hukuman 11 bulan dalam penjara atas pelanggaran terhadap kode etik pertarungan tersebut.
Setelah pertarungan itu, aturan pertarungan dari ring tinju pun diubah. Pada abad ke-20, mulai diberlakukan pembatasan terhadap lamanya pertarungan. Pada periode itu, jumlah ronde dibatasi menjadi 15 ronde dengan setiap ronde hanya diberikan durasi selama tiga menit.
Namun, hingga akhir dekade 1980-an, aturan ronde pun diubah menjadi 12 ronde dalam setiap pertarungan. Keputusan itu dinilai sebagai batas aman bagi petinju dalam bertarung di atas ring. Keputusan itu pun menjadi aturan yang sampai kini masih berjalan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika