Senin 22 Jun 2020 07:08 WIB

Liverpool Harus Tunggu Sedikit Lebih Lama untuk Gelar Liga

Meski gelar sudah di depan mata Liverpool, sisa jadwal Liga Primer jadi agak rumit.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool harus menunggu sedikit lebih lama untuk gelar pertama Liga Primer Inggris dalam 30 tahun setelah bermain imbang 0-0 melawan Everton, Senin (22/6) dini hari WIB. Padahal, skenario sempurna bagi Liverpool adalah dengan mengalahkan Everton dalam derbi Merseyside ke-236 itu.

Kemudian, Liverpool memastikan gelar juara saat menjamu Crystal Palace di Anfield, Kamis (25/6), meskipun laga digelar di stadion kosong demi mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Namun, setidaknya bermain di stadion kosong cukup berpengaruh bagi jalannya pertandingan.

Permainan terasa berbeda dan tidak seperti yang normal sejak kedua tim melangkah ke Stadion Goodison Park. Tidak heran, permainan tidak memberikan apa yang biasanya dijanjikan.

"Sepak bola terlihat sedikit berbeda, tapi saya tetap ambil itu," kata pelatih Liverpool, Juergen Klopp, dikutip dari ESPN, Senin (22/6). "Itu duel nyata. Kedua tim memahami itu adalah derbi. Intens, fisik, semua pemain semuanya, tetapi kami tidak memiliki cukup peluang. Sebagian besar waktu kami dominan, tetapi mereka memiliki peluang terbesar."

Meskipun gelar sudah di depan mata, sisa Liga Primer 2019/2020 menjadi agak rumit karena jadwal padat dengan 92 pertandingan dalam 42 hari.

Jika Manchester City kalah melawan Burnley di Etihad, (City belum pernah kalah di kandang dari Burnley sejak 1963), maka Liverpool masih bisa memastikan gelar dengan kemenangan melawan Palace pekan ini.

Tapi prediksi lebih memfavoritkan kemenangan City, diikuti dengan kemenangan Liverpool. Jika terbukti demikian, Liverpool kemudian bisa dinobatkan sebagai juara sambil duduk di rumah menonton televisi, jika City kehilangan poin melawan Chelsea di Stamford Bridge pada laga berikutnya.

Hanya waktu yang akan membuktikannya, tetapi Liverpool dan City, selama dua tahun terakhir, sejauh ini konsisten di papan atas, sehingga tidak mengherankan jika semuanya bermuara pada bentrokan antara kedua tim pada 2 Juli.

Pertandingan itu akan berlangsung di Etihad, namun ada wacana untuk menggelarnya di tempat netral. Ada kekhawatiran fan Liverpool akan memaksa datang dan merayakan pencapaian tim jika Liverpool meraih kemenangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement