Jumat 10 Jul 2020 22:31 WIB

Nedved Sebut Madrid dan City Calon Juara Liga Champions

Pada leg pertama babak 16 besar, Bianconeri kalah 0-1 dari Lyon.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Paulo Dybala diadang pemain Lyon pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Lyon dan Juventus di Lyon, Perancis.
Foto: Laurent Cipriani/AP
Paulo Dybala diadang pemain Lyon pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Lyon dan Juventus di Lyon, Perancis.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Drawing perempat final Liga Champions sudah selesai digelar di markas UEFA secara virtual, Jumat (10/7). Juventus yang masih akan menuntaskan babak 16 besar melawan Olympique Lyon berpotensi kembali berjumpa Real Madrid yang masih akan bertarung pada leg kedua 16 besar melawa Manchester City.

Pada leg pertama babak 16 besar, Bianconeri kalah 0-1 dari Lyon. Namun diprediksi Bianconeri akan mampu membalikkan keadaan di leg kedua nanti dan lolos ke perempat final.

Sedangkan Madrid harus berjuang lebih keras jika ingin lolos ke perempat final. Pasalnya, mereka harus membalikkan kekalahan 2-1 di kandang City. Sesuai drawing pemenang antara Real Madrid Vs Manchester City akan berhadap pemenang antara Juventus melawan Lyon.

Pertadingan lanjutan babak 16 besar tersebut akan digelar pada 7-8 Agustus mendatang. Legenda Juventus, Pavel Nedved melihat calon lawannya jika lolos ke perempat final sama-sama berat.

Real Madrid dan Manchester City adalah tim kuat dan favorit memenangkan tropi si Kuping Besar. Namun Nedved tak ingin berpikir terlalu jauh karena masih akan memainkan babak 16 besar.

"Pertama dan terpenting, kami harus melewati Babak 16 dan sangat menyadari ada leg kedua yang sangat sulit yang menanti kami," kata Nedved kepada situs UEFA dilansiri dari Football Italia, Jumat (10/7).

Bagi Nedved, lawan di perempat final dan seterusnya bukan lawan sembarangan dan mereka mempunyai kekuatan luar biasa. Hampir semua tim sudah memenangkan tropi Liga Champions, kecuali Atalanta.

“Sekarang tujuan kami adalah pergi ke Portugal. Format baru ini, dengan tiga pertandingan sistem gugur, sangat menarik untuk seluruh dunia sepakbola, terutama karena dimainkan selama periode di mana biasanya tidak ada sepakbola,” kata Nedved.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement