Kamis 16 Jul 2020 07:08 WIB

Bungkam Liverpool, Arteta Puas Melihat Spirit Pemain Arsenal

Arsenal akhirnya kembali ke jalur kemenangan pada ajang Liga Primer Inggris

Rep: Frederikus Bata/ Red: Agung Sasongko
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta berbicara dengan Pierre Emerick Aubameyang.
Foto: EPA-EFE/Shaun Botterill
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta berbicara dengan Pierre Emerick Aubameyang.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal akhirnya kembali ke jalur kemenangan pada ajang Liga Primer Inggris musim 2019/2020. Menjamu Liverpool di Stadion Emirates, London, Kamis (16/7) dini hari WIB, the Gunners unggul tipis 2-1.

Sebelumnya Granit Xhaka dan rekan-rekan gagal meraih hasil maksimal dalam dua laga beruntun. Pada pekan ke-34, mereka bermain imbang 1-1 dengan Leicester City, selanjutnya menyerah 1-2 dari Tottenham Hotspurs.

Baca Juga

Pada matchday ke-36, skuat gudang peluru berhasil membungkam sang jawara. Pelatih tuan rumah, Mikel Arteta puas melihat kinerja anak asuhnya. Ia paham ada perbedaan kualitas antara kedua tim. Dalam beberapa tahun terakhir, Liverpool terus menjulang, dan Arsenal mulai ketinggalan.

"Kami harus mempertaruhkan segalanya untuk mendapatkan poin. Saya senang kami bisa melakukannya (memenangkan pertandingan). Ini tentang bagaimana mempertahankan semangat dan fokus yang tepat," kata Arteta, dikutip dari laman resmi klubnya.

Sepanjang pertandingan, tuan rumah dalam tekanan. Terutama ketika sudah unggul. Arteta mengakui itu bagian dari skema yang ia atur demi mempertahankan keunggulan. Para pemainnya sangat dekat dengan kotak penalti sendiri. Sehingga Liverpool menguasai pertandingan. Kemudian menekan hingga sepertiga area the Gunners.

"Kami siap untuk menghadapi hal itu. Hari ini para pemain tampil hebat. Terkadang kami melakukan dengan baik, terkadang kami beruntung," ujar Arteta.

Gol Arsenal ke gawang the Reds karena kesalahan Virgil van Dijk dan Alisson Becker. Arteta berpendapat situsi demikian biasa terjadi dalam sepakbola. Terutama ketika di momen tertentu pemain Arsenal memaksa lini belakang Liverpool membuat blunder. Hasilnya dibayar mahal.

"Jelas itu membuat perbedaan dalam sebuah pertandihgan besar," tutur juru taktik berkebangsaan Spanyol itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement