REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Keputusan Wanheng Menayothin untuk membatalkan pensiun dari arena tinju, mendapat tanggapan positif dari Presiden Golden Boy, Eric Gomez. Ia bahkan mengeklaim Menayothin sejatinya tak mengambil keputusan awal dengan jernih.
"Saya pikir Menayothin merasa frustrasi dengan semua yang terjadi karena pandemi. Saya pikir dia mengatakannya karena emosi," ujar Eric Gomez kepada Sky Sport dikutip Talksport, Rabu (22/7).
Juara dunia tinju kelas terbang mini (WBC) asal Thailand itu sempat menyerukan pensiun dari arena yang membesarkan namanya. Keputusan dibuat dan dipublikasi lewat media sosial Menayothin pada bulan Juni lalu.
Akan tetapi, baru-baru ini sang juara dengan rekor 54-0 itu akan kembali naik ke ring tinju. Promotor barunya Golden Boy berencana menggelar pertarungan ke-55 di Amerika Serikat (AS).
"Tapi untungnya mereka kembali dan berkata, 'Dia akan mempertimbangkan untuk bertarung lagi, dia hanya menjadi emosional'. Kami benar-benar mendukung dan ingin membawanya ke AS sehingga orang dapat melihat betapa berbakatnya dia sebenarnya," sambung Eric Gomez.
Sebelumnya, petinju berusia 34 tahun itu memang dijadwalkan membuat debut tinju di Negeri Paman Sam bersama promotor Golden Boy awal tahun 2020. Tapi sayang, acara tersebut resmi dibatalkan karena maraknya pandemi virus corona.
Alhasil, pasca-penundaan tersebut, Menayothin memutuskan gantung sarung tangan lantaran tak dapat lagi bertarung di situasi seperti ini. Dia menghabiskan karier di kejuaraan tinju Thailand, pertarungan terakhir terjadi pada Oktober 2019 lalu.
Bintang asal Negeri Gajah Putih itu juga sukses mengasapi rekor milik petinju tersohor AS, Floyd Mayweather, pada Agustus 2018, ketika dia mencapai pertaruangan tanpa kekalahan 51-0.