REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap tim Mercedes Lewis Hamilton mengungkapkan kekecewaannya atas regulasi baru pelarangan setelan mode mesin berbeda yang mulai berlaku di Grand Prix Italia akhir pekan ini. Sebab, regulasi baru itu membuat ia kehilangan senjata andalannya. Mengatur mode mesin merupakan salah satu kekuatan Hamilton dalam menjalani balapan selama ini.
Berbagai mode mesin yang berbeda itu bisa digunakan untuk memaksimalkan performa mesin dalam rentang waktu yang singkat. Ini agar mobil lebih cepat atau sebaliknya untuk menjaga reliabilitas dan umur mesin.
Menyusul arahan teknis dari FIA, setiap tim kini akan diharuskan menggunakan satu mode mesin saja baik di kualifikasi dan balapan.
Sementara Hamilton mengatakan dirinya bakal memiliki pekerjaan yang lebih sedikit ketika di kokpit mobil, dia juga menyayangkan kehilangan kemampuan untuk memilih berbagai setelan mesin ketika balapan.
"Aku secara pribadi suka jika mampu mengendalikan ketika kalian melihat mesin bertenaga dan kapan ketika kalian menghematnya," kata Hamilton seperti dikutip laman resmi Formula 1, Kamis (3/9). "Hal itu telah menjadi kekuatanku dalam hal menjaga daya tempuh mesin sepanjang tahun dan membuat mesin itu bertahan lebih lama."
Hamilton mencoba tetap berpikiran positif di tengah spekulasi yang menyebutkan larangan itu untuk melambankan mobil Mercedes yang terlalu dominan tahun ini. Menurut dia, itu terasa sebagai pujian untuk Mercedes.
"Semoga orang-orang di pabrikan mengambilnya sebagai pujian atas pekerjaan luar biasa yang telah mereka lakukan dengan mesin ini. Tapi kami akan terus bekerja dan berbenah dengan situasi yang kami alami dan akan menarik melihat bagaimana itu bekerja di akhir pekan nanti," kata Hamilton.
Mercedes tampil superior musim ini dengan merebut pole position di tujuh balapan yang telah digelar.
Kendati ada larangan tersebut, Mercedes masih menjadi tim favorit untuk meraih posisi start terdepan di Monza sejak terakhir kali pada 2017 silam. Ferrari start dari pole di balapan kandang mereka dalam dua musim terakhir, tapi diragukan bisa meraihnya kembali melihat performa buruk dalam balapan terakhir.
Sementara itu, rekan satu tim Hamilton, Valtteri Bottas mengungkapkan larangan tersebut bakal berdampak kepada performa tim namun perbedaannya akan sedikit. Ia menilai pengaruhnya hanya ada di kualifikasi.
"Tapi di balapan, sepertinya kami secara umum akan memiliki mobil yang lebih baik dengan mode yang layak di sepanjang balapan, jadi aku rasa tim telah benar-benar memaksimalkannya akhir pekan ini.
Pembalap Williams George Russell berpendapat larangan mode mesin itu justru akan membuat kecewa orang-orang yang berharap Mercedes lebih lamban. "Itu bahkan akan lebih membantu mereka di balapan, jadi keseluruhan ide untuk mencoba melambankan mereka sebenarnya menuju arah yang benar-benar sebaliknya," kata Russell.