Rabu 30 Sep 2020 17:58 WIB

Tuan Rumah BWF Seri Asia Thailand Siapkan Sistem Gelembung

Turnamen Seri Asia menjadi turnamen pertama bagi tim Indonesia pada 2021.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto
Foto: Humas PBSI
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuan rumah Thailand akan menyiapkan sistem gelembung dengan protokol kesehatan yang ketat untuk menggelar Turnamen Seri Asia di Bangkok, Thailand, 12-31 Januari 2021. Itu juga akan menjadi turnamen pertama bagi tim Indonesia setelah absen panjang akibat pandemi Covid-19. 

Sejumlah prosedur telah dibuat demi kesehatan dan keselamatan para atlet dan ofisial yang berpartisipasi di turnamen Asia Open I, Asia Open II dan BWF World Tour Finals tersebut. Penyelenggara telah membuat bubble system yang artinya peserta hanya berada dalam satu lingkungan tertentu bersama dengan orang-orang yang sama dalam periode waktu 14 hari karantina. 

Selama masa karantina tersebut pemain masih bisa mengikuti sesi latihan yang telah disediakan oleh penyelenggara. Seluruh atlet dan ofisial yang hadir diwajibkan untuk mengikuti tes Covid-19 sebelum bertolak dari negara masing-masing dan beberapa tes lagi selama di Bangkok. 

"Kesehatan peserta adalah prioritas utama kami. Kami telah berkonsultasi dengan berbagai otoritas di Thailand mengenai bagaimana prosedur antisipasi Covid-19 yang efektif, akhirnya kami memutuskan untuk menetapkan bubble system selama periode turnamen seri Asia," kata Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) Khunying Patama Leeswadtrakul dalam konferensi pers virtual yang digelar BWF. 

Leeswadtrakul menuturkan ia dan tim penyelenggara tengah membuat blueprint pelaksanaan turnamen. Ia berharap agar seluruh pihak bekerja sama untuk mewujudkan bergulirnya kembali turnamen bulu tangkis. Pemain dan ofisial diminta untuk mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang diberlakukan sesuai dengan ketentuan pemerintah Thailand. 

"Sekali lagi, saya mengimbau bahwa kita harus saling bahu-membahu untuk membuat bulu tangkis bisa berjalan kembali dan mendapat dampak seminimal mungkin dari pandemi ini," tuturnya.

BAT yakin dengan adanya kerja sama berbagai pihak serta dukungan dari pemerintah Thailand, BWF, turnamen seri Asia dapat berjalan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh peserta. BAT telah berkoordinasi dengan kementrian kesehatan, kementerian olahraga dan pariwisata, serta berbagai pihak terkait lainnya. 

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyambut baik gagasan gelembung di turnamen seri Asia yang dinilainya lebih komprehensif dalam melindungi kesehatan dan keselamatan peserta. 

"Protokol kesehatannya lebih baik, aturan-aturan bubble systems yang diterapkan sepertinya bisa memberi jaminan. Kami lebih yakin di Thailand, masih memungkinkan untuk main, kami tentunya juga minta arahan dan masukan dari pimpinan serta pemerintah mengenai hal ini," ujar Susy  dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/9). 

Dengan mundurnya pelaksanaan turnamen seri Asia dari bulan November 2020 ke Januari 2021, maka hal ini akan membawa dampak pada pengaturan kalender kejuaraan pada tahun 2021. Indonesia punya satu turnamen tahunan pada Januari yaitu Indonesia Masters. 

Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan bahwa dengan adanya turnamen seri Asia di Thailand pada Januari 2021, kemungkinan besar Indonesia Masters tidak akan bisa dilaksanakan. Sebab BWF kini menggunakan pola penyelenggaraan banyak turnamen di satu negara untuk menghindari perpindahan tim dari satu negara ke negara lain yang dianggap tidak efektif dan tidak aman di masa pandemi Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement