REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Madura United Rahmad Darmawan mendesak PSSI untuk memutuskan nasib Liga 1 Indonesia hingga pekan depan.
"Harapan saya dua pekan dari sekarang gagal-tidaknya kompetisi sudah ada kepastian. Maksudnya, kepastian yang nggak bakal ada penundaan. Kasihan klub yang mempersiapkan tahu-tahunya gagal nanti," ujar RD dikutip dari laman resmi klub yang dipantau dari Jakarta, Senin (5/10).
Sebelumnya, federasi harus menunda pelaksanaan kompetisi Liga 1 akibat tak mendapat izin dari kepolisian. Alasan kepolisian itu berdasar pada kurva penularan COVID-19 di Indonesia yang masih jauh dari kata tertangani.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mafhum atas keputusan tersebut dan berharap lanjutan liga bisa dimulai pada November nanti. Menurutnya, apabila kompetisi dihentikan total akan berdampak pada berbagai aspek.
Menanggapi hal tersebut, RD sejatinya ingin kompetisi tetap dilanjutkan. Akan tetapi apabila penundaan berlaku dua hingga tiga bulan, ia menyarankan PSSI dan PT LIB menghentikann musim 2020 dan fokus terhadap musim 2021.
"Saya tidak berubah, jika kompetisi ditunda hingga dua bulan atau tiga bulan, sebaiknya memang kompetisi Liga 1 2020 dihentikan saja, baru fokus ke musim depan. Jadi, persiapannya matang," kata dia.
Madura United sudah berlatih sejak dua bulan silam. Mereka menjadi salah satu tim yang terkena dampak dari penundaan sejak Maret. Para pemain kuncinya seperti Emanuel Oti Essigba dan Greg Nwokolo memutuskan untuk berpisah karena tak menemui kontrak.
Kemudian Madura United berbenah dengan mendatangkan pemain baru yakni Bruno Lopes beberapa hari jelang rencana bergulirnya kompetisi. Sayangnya, kompetisi malah ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.